Find Us On Social Media :

Bermain dalam Teater 'Setelah Lewat Djam Malam' Hasil Silang Media dari Film Klasik 'Lewat Djam Malam' Tahun 1954, Reza Rahadian Ungkap Rasa Antusias!

By Menda Clara Florencia, Jumat, 25 November 2022 | 10:56 WIB

Reza Rahadian saat Grid.ID temui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (6/9/2022).

Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia

Grid.ID - Lewat Djam Malam (1954) merupakan sebuah film klasik karya sutradara Umar Ismail yang kemudian bakal diadaptasi di atas panggung teater dengan judul Setelah Lewat Djam Malam.

Setelah Lewat Djam Malam merupakan hasil dari silang media, yang membuat karya Yudi Achmad Tajudin ini menarik.

Silang media merupakan sebuah konsep yang mempertemukan film dan aksi teater di dalam satu panggung yang sama.

Produser Setelah Lewat Djam Malam, Yulia Evina Bhara menjelaskan alasan mengapa memilih Lewat Djam Malam untuk dikolaborasikan dalam silang media. 

“Ini adalah film yang disutradarai oleh Usmar Ismail dan salah satu tonggak penting perfilman Indonesia. Secara estetika dan temanya sangat penting,” di Planetarium, Jakarta Pusat, Jumat (25/11/2022).

Setelah Lewat Djam Malam dibuat lebih bersahabat dengan anak muda.

Maka dari itu, Yudi Ahmad Tajudin mengatakan proyek teaternya ini bisa dikenal banyak kalangan dan menyasar anak muda.

“Bikin pertunjukan yang mana mendialogkan medium teater dengan film. Di proyek ini dialog antar media panggung dan panggung karena temanya relevan.”

“Sebagai sutradara dalam bayangan saya ini akan menyenangkan kalau penonton muda bisa datang dan ikut melihat silang media ini,” ucap Yudi.

Sehingga teater ini menggandeng banyak aktor dan aktris ternama, seperti Reza Rahadian, Kelly Tandiono, Dira Sugandi, Lukman Sardi.

Reza Rahadian merasa bangga terlibat di panggung teater ini.

Baca Juga: Proses Tidak Mengkhianati Hasil, Reza Rahadian Ceritakan Proses Perjuangannya Hingga Jadi Aktor Besar

Apalagi, teater ini diadaptasi dari film yang menjadi penanda kebangkita film Indonesia pada eranya.

“Kalau waktu mendengar pertunjukan ini tentu rasanya bisa terlibat dan dibuat ke panggung, wah, apalagi film (yang diadaptasi) penanda kebangkitan film Indonesia,” ungkap Reza Rahadian.

(*)