Laporan Wartawan Grid.ID, Mentari Aprellia
Grid.ID - Piala Dunia 2022 Qatar tentunya membuat para pemain timnas negara masing-masing jadi sorotan.
Masing-masing pemain pun berlomba demi menampilkan aksi terbaik di laga Piala Dunia 2022 agar timnya bisa menjadi juara.
Tak lupa, para suporter pun ikut memberi dukungan pada tim kesayangan masing-masing di ajang Piala Dunia 2022.
Di antara para suporter, tampak pula sosok-sosok yang mencuri perhatian.
Mereka tak lain adalah para kekasih hingga istri dari pemain timnas yang tentunya tak mau ketinggalan untuk memberikan dukungan pada pasangannya.
Di tengah meriahnya pesta bola internasional ini, ada peristiwa menarik yang menimpa istri pemain Timnas Jerman, Matthias Ginter.
Dilansir dari Tribunnews.com, Jumat (25/11/2022), wanita bernama Christian Ginter tersebut memang menyaksikan pertandingan Jerman vs Jepang, Rabu (23/11/2022)secara langsung di Stadion Internasional Khalifa.
Selain melihat kekalahan Timnas Jerman, Christian Ginter juga merasa terganggu saat menonton langsung di stadion.
Christian Ginter mengeluhkan betapa dinginnya Stadion Internasional Khalifa.
Bahkan, lengannya sampai merinding akibat kedinginan.
Ia pun curhat di Instagram dan membagikan foto yang memperlihatkan tangannya yang merinding.
Padahal, suhu di Qatar ketika itu mencapai sekitar 26 celcius.
"Seberapa banyak Anda bisa mendinginkan stadion?" tulis Christian.
Tak heran jika Christian bisa merasakan kedinginan.
Pasalnya, seperti dikutip dari artikel Grid.ID sebelumnya, Jumat (25/11/2022), Qatar memang sengaja menyiapkan pendingin khusus di stadion tempat laga Piala Dunia 2022 agar pemain dan suporter merasa nyaman.
Bahkan pendingin stadion yang sengaja disiapkan Qatar ini termasuk yang menghabiskan anggaran paling besar.
Diketahui, sebanyak 6,5 miliar dolar (Rp 101 triliun) hingga estimasi 10 miliar dolar dialokasikan buat konstruksi ataupun revitalisasi stadion Piala Dunia.
Tak terkecuali untuk menyediakan sistem pendingin udara yang spesial didesain buat Piala Dunia 2022.
AC raksasa disiapkan di semua sisi stadion guna mengatasi kekhawatiran kenaikan suhu di lingkungan sekitar.
Pasalnya, temperatur rata-rata di Qatar saat musim dingin mencapai 24 derajat celcius.
Namun, suhu berpotensi lebih tinggi mengingat lingkungan sekitar yang berada di sekitar padang pasir dan efek kerumunan orang di dalam maupun luar stadion.
Sistem pendingin udara diestimasi dapat menyesuaikan suhu hingga mencapai 18-24 derajat celcius, angka yang ramah bagi masyarakat Eropa.
Teknologi ini diterapkan di delapan stadion Piala Dunia 2022 dan diklaim menggunakan energi surya sebagai sumber daya terbarukan serta ramah lingkungan.
Sistem pendingin udara akan disalurkan melalui ventilasi raksasa di tepi lapangan hingga rongga kecil di bawah kursi penonton di tribun.
(*)