Dia menuturkan, warga akhirnya memutuskan untuk memakamkan belasan jenazah tersebut pada Selasa (22/11/2022) pagi.
Rosidah melanjutkan, warga memandikan kesebelas jenazah dengan air parit berwarna keruh karena tak ada lagi sumber air lain yang bisa digunakan.
"Karena kalau tidak dikubur bagaimana, kasihan anak-anak trauma melihatnya. Menunggu bantuan tidak tahu kapan tibanya," ujar Rosidah.
Meski begitu, Rosidah menyatakan, dia bersyukur bantuan yang ditunggu akhirnya datang pada Selasa (22/11/2022).
Makan seadanya Menurut Rosidah, pada hari pertama gempa, para pengungsi mengandalkan makanan yang berasal dari rumah warga yang tidak roboh.
"Semua makanan warga yang rumahnya selamat, mulai dari mi instan, daging, beras, dikeluarkan semua untuk membantu warga yang rumahnya roboh," tandasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pilu Korban Gempa Cianjur: Makan Seadanya, Tidur dengan 11 Jenazah di Tenda Pengungsian"