"Gue enggak membela diri gue sendiri di podcast itu. Bakalan canggung enggak sih? Awkward enggak sih misalkan kita di podcast 'kok you kayak gitu sih?' aneh kan," ujarnya.
"Disaat itu gue udah mau nangis di podcast-nya. Sebenarnya emang pengin nangis, tapi aneh, jadinya I diem aja," lanjutnya.
Livy yakin itu bukan karena dia orang yang sensitif. Karena bahkan teman yang saat itu ikut datang ke podcast bersamanya, bertanya tentang kondisi Livy usai mereka membuat konten.
"Lu bisa bayangin, bahkan bintang tamu lainnya ngerasa gue diserang dengan satu cara, sama ngerasa enggak nyaman disaat itu. Jadi bukan I doang yang ngerasa," kata Livy.
"Gue bukan orang yang sensitif secara berlebihan," tegasnya.
Hanya saja karena setelah podcast itu Deddy Corbuzier meminta maaf padanya, Livy akhirnya berpikir hal yang dilakukan Deddy selama podcast adalah lelucon.
Oleh sebab itu, ketika ada yang mengkritik Deddy atas sikapnya, Livy masih berusaha memberikan pembelaan.
Tapi setelah melihat sikap Deddy pada tamu lainnya, terlebih saat podcast bersama Oza Rangkuti dan Angelia Christie, namanya disebut, Livy akhirnya memilih bersuara.
"Gue enggak tersinggung sih kalau orang bilang gue kurang cakep, I kaget kenapa dia bisa tiba-tiba ngomong kayak gitu 'by the way ini orang masih pe***an enggak?' Untuk gue itu adalah pemicu terakhir," ucap Livy.
"Soalnya dia mengatakan hal yang sama ke Meyden, Chateez, dia begini 'kamu pe***an bukan Catheez?' 'iya', 'aku enggak percaya kamu pe***an.' 'Kamu pe***an, kamu pe***an?' lo mau nanya pertanyaan itu berapa kali?" tutur Livy.
Livy kemudian membandingkan podcast Deddy dengan Denny Sumargo, di mana dia sama-sama pernah datang sebagai bintang tamu.