Selain itu, ekshibisionistik juga dapat dipicu oleh kelainan hormon dalam tubuh atau gangguan otak.
Kejahatan ekshibisionisme ini dapat etrjadi kepada siapa saja dan di mana saja.
Oleh karena itu, perlu diketahui oleh korban cara menghadapi ekshibisionis.
1. Berusaha Tenang
Rasa kaget, takut, marah jangan terlalu diperlihatkan.
2. Abaikan pelaku dengan berusaha menghindar
"Yang bisa diedukasi ke masyarakat adalah supaya belajar untuk mengabaikan sama sekali tingkah mereka (pengidap ekshibisionisme)," ujar Psikolog Klinis dan Hipnoterapis dari Smart Mind Center Consulting Alexandra G Adeline kepada Kompas.com, Senin (27/1/2020).
3. Jangan divideokan
"Dia malah senang kalau divideo, bahkan kita responsnya takut. Karena dia emang suka kalau kita merespons," kata Alexa.
4. Menjaga Diri
Menjaga diri dengan cara mengancam akan dilaporkan ke aparat keamanan terdekat bila pelaku menunjukkan akan gelagat menyerang fisik.
Menurut pakar hukum pidana Abdul Fickar Hadjar, aksi ekshibisionisme tergolong sebagai tindakan cabul dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) RI.
Hal itu diatur dalam Pasal 289 sampai Pasal 296 KUHP tentang pencabulan.
Bila korban merasa trauma, jangan pendam perasaan tersebut, ceritakan kepada orang terdekat atau psikolog agar merasa lebih baik.
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Tendang Keras Pria Pelaku Pamer Alat Kelamin di Warung hingga Terpental, Aksi Nekat Wanita Ini Banjir Pujian, Kenali Gangguan Ekshibisionisme dan Cara Menghadapi!
(*)