Find Us On Social Media :

Stasiun TV di China Sensor Penonton yang Tak Pakai Masker di Piala Dunia 2022, Imbas Masih Tingginya Kasus Covid-19

By Mentari Aprelia, Senin, 28 November 2022 | 16:35 WIB

China sensor penonton tak pakai masker di Piala Dunia 2022

Laporan Wartawan Grid.ID, Mentari Aprellia

Grid.ID - Gelaran Piala Dunia 2022 Qatar tentunya membawa sukacita bagi para penggemar bola di seluruh dunia.

Bahkan negara-negara yang timnya tak berlaga di Piala Dunia 2022 seperti Indonesia pun ikut menyambut pesta bola empat tahunan ini dengan antusias.

Hampir semua negara di dunia pun berlomba untuk menyiarkan laga Piala Dunia 2022, tak terkecuali China.

Namun, ada hal tak biasa yang dilakukan salah satu stasiun TV di China ketika menayangkan pertandingan Timnas Jepang vs Kosta Rika pada Minggu (27/11/2022) kemarin.

Pasalnya, dilansir dari Kompas.com, Senin (28/11/2022), CCTV Sports memotong gambar jarak dekat dari siaran Piala Dunia 2022 yang menunjukkan penonton tanpa masker memadati stadion.

Adegan tersebut kemudian diganti dengan gambar pemain, official atau stadion sepak bola.

CCTV Sports juga hanya menunjukkan gambar jarak jauh dari penonton di mana sulit untuk melihat wajah individu.

Adapun jumlah tayangan yang menunjukkan kondisi penonton di stadion menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan siaran langsung dari pertandingan yang sama di platform online termasuk Doujin - TikTok versi China.

Hal ini tentunya dilakukan bukan tanpa alasan.

Hingga saat ini, China memang masih menjadi salah satu negara yang begitu getol memerangi Covid-19.

Baca Juga: Prancis Jadi Timnas Pertama yang Lolos 16 Besar Piala Dunia 2022 Qatar, Begini Skenario Tim untuk Melaju ke Babak Selanjutnya

Tak heran jika kampanye penggunaan masker pun dirasa masih sangat penting.

Dengan demikian, penayangan para penonton Piala Dunia 2022 yang sudah tak menggunakan masker dirasa sangat bertentangan dengan kondisi dalam negeri di China.

Dikutip dari Tribunnews.com, Senin (28/11/2022), China mencatat 32.695 kasus lokal baru per Kamis (24/11/2022).

Di mana 3.041 bergejala, dan 29.654 lainnya tidak bergejala.

Sehari sebelumnya, China mencatat 31.444 kasus.

Laporan kasus lokal baru hari Kamis mencetak rekor harian untuk hari kedua berturut-turut.

Jumlah tersebut mengalahkan angka yang dicatat China pada pertengahan April.

Saat itu, Shanghai dilumpuhkan oleh penguncian (lockdown) seluruh kota yang berlangsung selama dua bulan.

Kota selatan Guangzhou dan barat daya Chongqing mencatat jumlah terbesar kasus baru Covid-19.

Sementara itu, ratusan kasus baru Covid-19 telah dilaporkan setiap hari di kota-kota seperti Chengdu, Jinan, Lanzhou, Xian, dan Wuhan.

Kasus Covid-19 meningkat empat kali lipat di Shijiazhuang menjadi 3.197 pada Kamis dari hari sebelumnya.

Baca Juga: Nonton Suami Tanding di Piala Dunia 2022, Istri Pemain Timnas Jerman Ngeluh Merinding Kedinginan Kena AC Stadion

Ibu kota China, Beijing, melaporkan 424 kasus bergejala dan 1.436 kasus tanpa gejala pada hari Kamis.

Menyusul tingginya kasus baru Covid-19 di China, pihak berwenang memberlakukan langkah-langkah yang diperlukan.

Misalnya dengan memperketat pembatasan untuk mengendalikan wabah di seluruh negeri.

(*)