Mengutip Bobo, karena itulah, kecoa termasuk hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Proses metamorfosis kecoak dimulai dari fase telur, fase nimfa, dan fase dewasa.
Induk kecoa akan meletakkan dan menyimpan telur kecoa di tempat-tempat yang tersembunyi dan jarang dilalui manusia.
Dalam sekali bertelur, induk kecoa akan menghasilkan 16 hingga 32 butir telur.
Telur tersebut akan menetas setelah satu hingga dua bulan.
Setelah menetas, muncul nimfa yang kecil seperti kutu beras dan berwarna putih.
Dalam perkembangannya, nimfa akan mengalami pergantian kulit (moulting).
Setiap proses moulting ini terjadi, kecoak yang bertubuh lunak berwarna putih selanjutnya berkembang menjadi ukuran yang lebih besar.
Setelah itu, mereka akan berganti kulit dan berubah menjadi kecoa dewasa.
Tergantung keadaan lingkungan, kecoa akan menjadi dewasa setelah 9 bulan dan melewati moulting sebanyak 8 kali.
Setelah memasuki fase dewasa, kecoak akan menumbuhkan sepasang sayap yang menjadi ciri-ciri serangga dewasa.