Laporan Wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Karier yang sukses melejit tampaknya berbanding terbalik dengan kisah cinta Dewi Perssik.
Menjadi seorang pedangdut yang kini merambah ke bidang presenter, karier Dewi Perssik kian hari kian tokcer.
Namun berbeda dengan kehidupan percinataan Dewi Perssik yang selalu saja berakhir di meja hijau.
Menanggapi hal tersebut, ibunda Dewi Perssik, Sri Muna mengatakan bahwa dirinya masih berharap sang putri mendapatkan pendamping hidup.
Akan tetapi, ia tak mau memaksanya agar wanita yang kerap disapa Depe itu tak tertekan dan terburu-buru mencari yang lain.
"Oh iya ingin lah (kembali Punya menantu)."
"Yang dikirim oleh Allah, yang terbaik buat Dewi," ungkap Sri Muna di Polres Metro Jakarta Selatan, dikutip dari Tribun Seleb.com.
Soal Rian Ibram yang juga sempat diisukan dekat dengan Depe, Sri Muna mengaku belum dikenalkan.
"Belum belum, belum tahu saya," tutur Sri Muna.
Haters Dewi Perssik Bertemu Sri Muna
Haters Dewi Perssik akhirnya bertemu dengan Sri Muna di Polres Metro Jakarta Selatan.
Momen tersebut digunakan haters Dewi Perssik untuk meminta maaf bahkan sampai bersujud di kaki Sri Muna.
Sri Muna pun langsung meminta haters Dewi Perssik untuk segera berdiri dan tak berlama-lama mencium kakinya.
Ia mengaku telah memaafkan perilaku haters anaknya, namun Sri Muna tetap kekeh melanjutkan kasus ini ke meja hijau.
"Walaupun dia minta maaf saya maafkan, tapi (buat proses hukum) saya pertimbangkan dulu."
"Katanya proses hukum 4 tahun tapi kan dia merugikan Jember semuanya, termasuk kumpulan Paguyuban Saras," kata Sri Muna di Polres Metro Jakarta Selatan, dikutip dari YouTube Intens Investigasi.
Sri Muna pun menegaskan bahwa haters anaknya harus berani mempertanggung jawabkan perbuatannya kepada Dewi Perssik.
Ia juga menyinggung posisi sebagai orang tua yang tak mungkin terima anaknya menjadi bahan gunjingan orang tak dikenal.
"Masih dipertimbangkan. Soalnya saya sakit sayang."
"Coba sampaian kalau punya putra putri digituin orang gimana? Padahal engga kenal siapa," ujar Sri Muna.
(*)