Grid.ID - Kisah pilu perjuangan seorang guru di Sulawesi Selatan untuk memajukan pendidikan Indonesia.
Seorang guru wanita bernama ibu Sahari yang mengabdikan diri mengajar di atas Gunung Tellue, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Ibu Sahari rela menempuh jarak yang sangat jauh yakni 40 kilometer dari rumahnya menuju ke sekolah.
Tak sampai di situ saja, Ibu Sahari juga harus berjalan kaki melewati gunung dan hutan selama berjam-jam agar tiba di sekolah.
Dikatakan olehnya, ia harus menempuh perjalanan dari rumah dengan motor sejauh 30 kilometer menurju kaki gunung Tellue.
Kemudian, lajunya berganti dengan jalan kaki menuju ke sekolah dalam kurun waktu 2 jam.
Perjuangan tak cukup sampai di situ saja, sebab bu Sahari juga mendapatkan upah yang sangat tidak layak.
Sebagai guru honorer yang berjuang dengan begitu beratnya, ia hanya mendapat gaji senilai Rp 100 ribu per bulan.
Tentu gaji tersebut sangat kecil di era sekarang ini.
Hanya orang-orang berhati mulia lah yang sudi melakukan profesi tersebut, sehingga layak disemati pahlawan tanpa tanda jasa.
Bukan setahun dua tahun, Ibu Sahari telah mengabdi menjadi guru honorer selama puluhan tahun.
"Mulai tahun 1999 sudah mengajar jadi guru honorer, saya pindah ke SD (di gunung Tellue) sejak 2008," papar Bu Sahari, dikutip Grid.ID dari YouTube Mimpi Jadi Nyata DAAI TV, pada Kamis (1/12/2022).
Ia pun mengaku malu ketika harus mengungkap besaran gajinya ketika mengabdi jadi guru honorer.
"Aduh aku malu mengucapkan, namanya gaji dalam satu bulan cuma Rp 100 ribu," ujarnya.
Ketika ditanya alasannya tetap bertahan, ia pun mengungkap isi hatinya yang begitu mulia.
"Ketika saya mengucapkan pindah, anak-anak semua nangis, peluk saya.
'Jangan ibu pindah, kalau ibu pindah kita ini bagaikan ayam yang kehilangan induknya'," ujar bu Sahari menirukan ucapan pilu anak didiknya.
Ia pun mengaku kerap ditanya oleh keluarganya terkait alasannya tetap betah mengajar di sana.
Kendati begitu, ia memilih untuk terus mengabdi guna meningkatkan pendidikan di daerah terpencil tersebut.
"Saya bersabar mas, Insya Allah Tuhan yang membalas," pungkasnya.
Ibu Sahari bahkan memiliki sebuah pengalaman pilu ketika menempuh perjalanan ke sekolah yang tak mudah.
"Pernah hari Sabtu saya mau pulang ke rumah hujan deras sekali. Di sana kan nggak ada sinyal, HP lobet, hujan deras saya jalan sendirian tanpa bisa melihat pohon satu pun nggak terlihat.
Saya di situ berdoa sama Tuhan untuk diselamatkan sambil air mata menetes," papar Bu Sahari.
Kisah pilu Bu Sahari itu seketika viral di media sosial.
Seperti yang terlihat dibagikan akun Instagram @insta_julid, pada Kamis (1/12/2022).
Banyak netizen yang mengaku kagum melihat perjuangan ibu Sahari.
Tak sedikit pula netizen yang mendorong pemerintah agar lebih memperhatikan guru-guru honorer seperti ibu Sahari.
nov***5 Ayokkk donk pemerintah..gaji di dpr yg duduk diruang ber ac banyak bgt...guru2 honor kayak ibu ini yg penuh dedikasi dan loyalitas,penuh perjuangan hanya diberi 100 ribu perbulan, sedih bgt liatx.
bund***ouse ya Alloh pahalamu syurga kelak.sediih gw.oya influencer drpada lo hambur2in uang nih liat lo ksh apresiasi sma ibu guru biar berkah.suka sebel kdg liat para youtuber yg ksh2 hadiah ke org yg udh sma2 tajir
fie***fina Maasyaallah... tlg utk diperhatikan guru seperti ini... perjuangan mereka tdk mudah, bahkan rela dg kondisi yg sangat terparah + biaya per bln seperti itu,
m***u177 Gpp 100rb gajinya bu. InshaAllah surga jaminannya. Aamiin
ver***laini Bener2 mengabdi tuk mencerdaskan anak bangsa dan negaranya . insyaallah amal jariyah mu sdh banyak Bu .dg ikut acara ini mdh2hn hbis ini ibu bnyk dpt perhatian dr instansi terkait . Sehat selalu pejuang pendidikan.
(*)