“Bang Ricky tadi menjelaskan tidak mendengarkan, dan dalam jarak sedekat itu mungkin Bang Ricky mendengarkan, tapi mungkin tidak mau bicara. Tapi terserah juga sama Bang Ricky ya yang mulia,” ungkap Bharada E.
Bharada E juga mengungkit niat Ricky Rizal menabrak Brigadir J.
Ia mengaku menanggapi hal ini dengan menyebut bahwa Ricky Rizal juga mungkin tertabrak.
“Jadi pada saat itu kan Bang Ricky menyampaikan kepada saya tentang ingin menabrakkan itu. Jadi itu posisi di lantai dua yang mulia, dan itu memang cuma saya sama Bang Ricky. Jadi saya juga tidak ada saksi lain di situ untuk menguatkan saya,” jelasnya.
“Itu cuma saya sama Bang Ricky, Bang Ricky mengatakan ke saya untuk rencana Bang Ricky menabrakkan almarhum. Saya menanggapi juga, ‘wah kalau abang menabrakkan, abang celaka juga’ kemudian dia menjelaskan. Percakapan itu agak kepotong karena Ibu sama Om Kuat masuk,” tuturnya.
Baca Juga: Ricky Rizal Sebut Putri Candrawathi Sempat Merayunya untuk Jadi Ajudan
Bharada E kemudian mengungkap bahwa Ricky Rizal dulu sangat terbuka kepadanya karena berada di kubu yang sama.
“Pada saat itu juga kenapa kita sampai seluwes itu berbicara, sejujur itu antar kita semua, karena kita masih satu skenario, masih satu pikiran lah yang sama, belum ada berdiri masing-masing ini. Jadi wajar untuk dia sampai jujur ke saya itu masih batas wajar,” sambungnya.
Bharada E juga menyinggung pernyataan Ricky Rizal soal sarung tangan yang dinilai tak masuk akal.
“Terus dengan sarung tangan juga yang mulia, untuk tidak melihat sarung tangan itu saya rasa agak tidak masuk akal juga yang mulia,” kata Bharada E.
“Ya nanti saudara jelaskan sendiri dalam keterangan saudara,” kata hakim agung Wahyu Imam Santoso.
“Baik yang mulia, yang terakhir tentang Pak Ferdy Sambo menembak juga. Untuk tidak melihat kan dengan jarak sedekat itu sangat tidak mungkin yang mulia,” sahut Bharada E lagi.
(*)