Dikutip dari Dailymail, beberapa jam sebelum tewas tenggelam, Mushegian sempat mengunggah cuitan di Twitter.
Dalam cuitan itu, Mushegian menulis apabila ia takut lantaran bakal dibunuh oleh Mossad (badan intelijen Israel) dan CIA (badan intelijen Amerika Serikat).
Setelah mengunggah twit itu, Mushegian yang sudah tak bernyawa dengan berpakaian lengkap dan membawa dompet, ditemukan oleh peselancar di perairan pantai Ashford, Puerto Rico.
Sebagian orang meyakini apabila kematian Mushegian disebabkan ada pihak ketiga yang membunuhnya.
Namun, dari pihak keluarga sendiri, dikutip dari Cryptonomist, menyanggah apabila telah terjadi pembunuhan karena Mushegian punya masalah kesehatan mental.
2. Tiantian Kullander tewas mendadak saat tidur
Kemudian, pada 23 November 2022, Tiantian Kullander yang merupakan bos perusahaan kripto Amber Group, ditemukan meninggal dunia saat tidur. Kematian Kullander itu lantas dikabarkan ke publik oleh pihak perusahaan Amber Group.
“Dengan kesedihan terdalam dan berat hati, kami menginformasikan meninggalnya teman dan salah satu pendiri kami, Tiantian Kullander.
Ia meninggal secara mendadak dalam tidurnya pada 23 November 2022,” tulis Amber Group dalam sebuah pernyataan.
Tak diketahui secara pasti apa penyebab kematian dari bos kripto muda berusia 30 tahun itu. Kullander sendiri dikenang sebagai bos Amber Group yang mampu membuat perusahaan kripto itu memiliki nilai 3 miliar dollar AS atau setara Rp 47,2 triliun.
Sebelum mendirikan Amber Group yang bermarkas di Hongkong, Kuliander telah dikenal sebagai trader sukses dengan julukan “TT”.