Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Coba perhatikan posisi dudukmu selama ini, apakah terkadang membuat rasa nyeri?
Ternyata posisi duduk bisa memengaruhi kondisi tulang belakang, loh
Tulang punggung yang normal mempunyai sedikit lengkungan di bagian leher, punggung atas, dan punggung bawah.
Apabila terlalu lama duduk atau posisi duduk salah, maka bisa menyebabkan posisi tulang belakang berubah.
Nah, kondisi tulang belakang yang tidak normal itu dinamakan lordosis, kifosis, dan skoliosis.
Apa perbedaan dari ketiganya?
Kali ini, pada Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) kelas 5 SD, Kurikulum Merdeka, siswa akan belajar tentang lordosis, kifosis, dan scoliosis.
Dilansir Grid.ID dari Bobo.id, berikut penjelasannya:
Lordosis
Lordosis atau hiperlordosis lumbal merupakan kondisi yang menyebabkan tulang belakang bagian bawah melengkung ke dalam secara berlebihan.
Akibatnya, kepala tidak bisa sejajar dengan panggul, kerangka badan terlihat aneh, serta tidak bisa bergerak dan membungkuk dengan mudah.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh obesitas, osteoporosis, spondilolistesis, dan kebiasaan posisi duduk yang kurang tepat.
Kifosis
Kifosis atau punggung bungkuk merupakan kondisi tulang belakang bagian atas terlihat membulat, bengkok, atau lengkungannya tidak terlihat normal.
Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, tapi kebanyakan kifosis dialami oleh perempuan lanjut usia.
Lengkungan pada pasien kifosis mencapai 50 derajat dan akan membuatnya bungkuk.
Selain itu, kifosis juga bisa disebabkan oleh posisi duduk, berdiri, tidur, dan olahraga yang kurang tepat.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 5, Inilah Ciri-ciri dari Cerita Fiksi, Berupa Rekaan
Skoliosis
Skoliosis merupakan kondisi tulang belakang yang mengalami lengkungan ke samping.
Bahkan, biasanya tulakan akan terlihat seperti huruf C atau S.
Kondisi ini sering dialami oleh anak-anak sebelum masa pubertas, karena terjadi percepatan pertumbuhan sebelum masa pubertas itu datang.
Apabila tidak segera diatasi, lengkungan tulang belakang makin parah, rusaknya sendi, dan selalu terasa nyeri.
Penyebab lainnya karena bantalan sendi tulang belakang mulai aus, bawaan lahir, gangguan saraf dan otot, hingga cedera atau infeksi tulang belakang.
Lantas, adakah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah masalah pada tulang tersebut?
Mengutip Kompas.com, kelainan tulang belakang merupakan kondisi yang dapat dicegah.
Pastikan tubuh mendapat asupan vitamin D dan kalsium yang cukup.
Kita bisa mengonsumsi susu kaya kalsium, memperbanyak asupan sayuran tinggi vitamin D, dan rutin olahraga.
(*)