Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Sidang lanjutan untuk menguak kebenaran atas kematian Brigadir J masih menjadi sorotan.
Melansir TribunnewsBogor.com, persidangan kembali digelar pada Senin (12/12/2022).
Dalam persidangan itu, Putri Candrawathi dicecar hakim terkait pernyataannya soal isolasi mandiri di kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022 silam.
Putri Candrawathi melakukan isolasi mandiri karena merasa tak enak badan seusai pulang dari Magelang, Jawa Tengah.
"Karena saat itu saya demam, kepala saya pusing dan badan saya ngilu-ngilu. Saya juga mempunyai anak usia 1,5 tahun," kata Putri Candrawathi.
"Saya takut anak saya kena Covid. Jadi saya mau istirahat," lanjutnya.
Saat ditanya siapa saja ajudan yang mengantarnya isolasi mandiri, Putri Candrawathi hanya menyebut sosok Ricky.
"Siapa saja yang ikut isoman saat itu?" tanya Hakim.
"Waktu saya mau isoman, saya minta antarkan dek Ricky ke 46, saya tidak pernah perhatikan lagi," jawab Putri.
Hakim kembali mencecar istri Ferdy Sambo terkait keterangannya ini.
"Faktanya siapa yang ikut satu mobil dengan saudara?" tanya hakim.
"Saya baru tahu sejak Bareskrim menyetelkan CCTV bahwa ada Yosua, Richard dan Kuat," jawab Putri.
"Wah, luar biasa ya saudara lupanya. Kan di situ ada Ricky, Yosua, Richard, ada Kuat. Masa saudara nggak lihat?" tanya Hakim.
Putri Candrawathi kemudian berdalih bahwa ia hanya mengajak Ricky seorang.
"Karena saya tidak pernah mengajak Yosua, saya tidak pernah mengajak Kuat, saya tidak pernah mengajak Richard. Bisa ditanyakan sendiri ke yang bersangkutan," ungkap Putri.
"Oke, coba saya tanyakan besok. Karena kalau cuma saudara, harusnya cuma saudara berdua dengan Ricky. Tapi faktanya yang masuk ke mobil itu ada berapa orang," jawab Hakim.
Hakim pun kembali dibuat heran dengan pernyataan Putri Candrawathi yang lupa mengunci kamar saat sedang ganti baju.
"Masuk ke dalam kamar, pintunya Saudara kunci?" tanya hakim Wahyu.
"Tidak, Yang Mulia," ujar Putri.
"Saudara lupa karena capek. Kapan Saudara ganti baju?" tanya hakim.
"Setelah tiba, saya ganti baju. Saya ingin istirahat, kepala saya pusing sekali," jawab Putri.
Dilansir Kompas.com pada Selasa (13/12/2022), Riza Indragiri, pakar psikologi forensik memberikan komentarnya terkait pernyataan Putri Candrawathi.
Ia meragukan pernyataan dari istri Ferdy Sambo soal kejadian di Magelang.
"Sampai sekarang saya masih sangsi betul akan adanya perkosaan di Magelang," kata Reza.
Menurut Reza, kekerasan seksual merupakan kejahatan yang menimbulkan trauma yang amat mendalam.
Namun, ia mencurigai mengapa proses pemulihan Putri Candrawathi secepat itu.
"Secepat itukah PC (Putri Candrawathi) bisa langsung pulih dan melompat ke fase (pemulihan) ketiga?" ujar Reza.
"Ringkasnya, singkat sekali jeda waktu sejak momen PC diperkosa sampai kemudian PC mau bertemu lagi dengan pelaku perkosaan tersebut. Masuk akalkah?" sambungnya.
Reza menduga bahwa terjadi obrolan yang membawa relasi kuasa di mana salah satu pihak mengendalikan pihak lain.
Bahkan, ia menyebut kemungkinan ada skenario untuk menutupi kenyataan yang terjadi.
"Strategi yang ia lakukan adalah relabelling, sehingga terjadilah tuduhan atau narasi palsu (false accusation) tentang apa yang Y (Yosua) lakukan," kata Reza Indragiri.
"Tragisnya, relabelling itu lantas ditelan bulat-bulat oleh FS (Ferdy Sambo)," sambungnya.
(*)