Grid.ID- Perusahaan media sosial Twitter Inc dilaporkan belum membayar sewa kantornya di San Francisco, Amerika Serikat selama berminggu-minggu.
Sebagai akibatnya, Twitter menerima keluhan dari perusahaan real estate Shorenstein, pemilik gedung Twitter di San Francisco.
Disebutkan bahwa Elon Musk selaku CEO baru Twitter bersama timnya tengah menegosiasikan kembali ketentuan sewa.
Benar atau tidak laporan ini, baik perwakilan Shorenstein maupun Elon Musk belum memberikan tanggapan mengenai keterlambatan pembayaran sewa gedung Twitter.
Setelah menyelesaikan akuisisi perusahaan senilai 44 miliar dolar AS, Musk mengatakan Twitter mengalami penurunan pendapatan besar-besaran.
Tanpa memberikan angka atau bukti apa pun, dia mengklaim dalam tweet-nya bahwa penurunan pendapatan adalah "hasil dari kelompok aktivis yang menekan pengiklan".
Meskipun banyak perusahaan menghentikan iklan di Twitter, beberapa raksasa periklanan seperti Apple dan Amazon telah kembali memasangkan iklan di platform media sosial itu.
Musk juga mengubah layanan berlangganan Twitter, Twitter Blue, dengan harapan menghasilkan pendapatan baru bagi perusahaan. Layanan tersebut diluncurkan pada Senin (12/12/2022) setelah Musk menarik dan menunda peluncuran pada November.
Pelanggan Twitter Blue akan dikenakan biaya 8 dolar AS per bulan untuk pengguna web dan 11 dolar AS per bulan untuk pengguna iOS yang membelinya melalui App Store.
Perbedaan harga 3 dolar AS mencerminkan keluhan Musk baru-baru ini atas komisi 30 persen yang diambil Apple dari pembelian dalam aplikasi.
Pelanggan dengan nomor telepon terverifikasi akan menerima tanda centang biru setelah akun mereka ditinjau dan disetujui, kata Twitter dalam tweet-nya pada Sabtu (10/12/2022),
Pengguna Twitter Blue juga dapat mengedit tweet dan mendapatkan akses awal ke fitur baru.
Perusahaan mengatakan pelanggan Blue akan “segera” melihat lebih sedikit iklan, "memiliki opsi untuk memposting video yang lebih panjang dan akan muncul di bagian atas "reply" dan 'mention'".
Musk telah menjadi kritikus vokal terhadap sistem Twitter sebelumnya, yang memberikan tanda verifikasi kepada pengguna terkemuka seperti selebritas, politisi, pengusaha, anggota pers, dan organisasi untuk menandakan legitimasi akun mereka. Dia mengatakan sistem verifikasi baru akan menjadi “the great leveler” dan memberikan "kekuatan kepada rakyat".
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Twitter Dilaporkan Belum Bayar Sewa Gedung Kantornya Selama Berminggu-minggu