Polisi juga membantah adanya paham apokaliptik yang dianut oleh keluarga ini.
“Berdasarkan penelurusan kami terhadap barang bukti, tidak ditemukan perilaku atau paham apokaliptik,” ujar Ahli Sosiologi Agama, Jamhari.
"Buku-buku tersebut bisa dibeli di toko buku manapun. Jadi ini saya kira bukan menunjukan bahwa mereka sedang mengkaji suatu keagamaan tertentu,” kata dia.
Dilansir Grid.ID dari Tribunnews.com pada Kamis (15/12/2022), beredar penampakan rumah keluarga di Kalideres.
Dalam tayangan di kanal Youtube inews MNC TV, terkuka bahwa semua lampu di rumah itu sudah dicopot.
Baca Juga: Terkuak Alasan Jenazah Keluarga di Kalideres Tak Dikubur, Situasi Keuangan yang Menipis
Sebulan sebelum meninggal mereka hanya hidup dengan penerangan dari lilin saja.
"Lampu-lampunya sudah dicopot sama mereka semua. Sebenarnya listrik waktu itu baru dicopot,'' ungkap Prayoga.
"Karena pada 4 Oktober, salah satu handphone menghubungi petugas PLN 'nanti di rumah blok ini tidak usah ditalangi lagi karena sudah kosong rumahnya'. Mereka tidak pakai lampu sama sekali, mereka pakai lilin," sambungnya.
Sebelum meinggal korban telah menjual semua barang berharga mereka.
"Ini masih terbentuk seperti manusia ya, ini kepala, ini tangan, ada sarung. AC sudah dicopot ya, ada bekas AC. Jadi jual-jual barang, AC, mobil," ujar Panjiyoga.