Meski sudah bekerja selama 40 jam, para dokter spesialis tersebut tak digaji.
Bahkan, ia tampak menyayangkan hal tersebut lantaran negara Indonesia saat ini banyak membutuhkan dokter spesialis.
"Kalau gaji 0 selama 4 tahun ya gimana.
Kudu sponsor ayah ibu kalau bapak maknya bisa sponsor, kalau tidak? Ya gak ambil PPDS.
Sayang kaaan huhu padahal butuh dokter spesialis banyak di Indonesia," pungkasnya.
(*)