Grid.ID - Potongan jari manusia yang ditemukan salah seorang warga NTT di sayur lodeh yang dibelinya masih menjadi misteri.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Belu AKBP Yosep Krisbiyanto melalui Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Belu Iptu Djafar Awad Alkatiri menyampaikan kendala yang ditemui tim penyidik dalam mengungkapkan kasus tersebut salah satunya karena jari yang ditemukan hanya setengah.
Hal ini tentu sangat menyulitkan tim penyidik karena tidak bisa mengidentifikasi sidik jari.
Kendati demikian, tim penyidik telah berkoordinasi dengan tim forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk kemudian mengidentifikasi jari tersebut dengan cara lainnya.
Hingga kini polisi telah memriksa sejumlah pihak termasuk penjual sayur lodeh tersebut.
"Polres Belu juga sudah periksa orang perorang yang bekerja di warung A serta tempat penjualan tahu tersebut, tetapi tidak ada yang mengalami luka pada jari," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) NTT Kombes Pol Ariasandy.
"Rencananya hari ini dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uli Kupang," ujarnya seperti yang diwartakan Kompas.com.
Ia menuturkan jika dibawanya potongan jari tersebut ke Kota Kupang karena aparat kepolisian di Belu kesulitan mengidentifikasi sidik jari.
Terlebih, kondisi potongan jari tersebut hanya setengahnya.
Ariasandy juga mengatakan jika bukti potongan jari manusia tersebut saat ini diamankan di Puskesman Manlaten.
Selanjutnya akan dibawa untuk diserahkan ke Bidang Kedokteran dan kesehatan Polda NTT di RS Bhayangkara Kupang.
Lalu, ahli di RS Bhayangkara Titus Uly akan mengidentifikasi jari tersebut.