Pertama, karena ini pemilu serentak maka pemilih diharuskan memilih pasangan capres dan cawapres.
Setelah itu pemilih harus memilih calon anggota DPR RI, calon anggota DPRD provinsi, calon anggota DPRD kabupaten atau kota, serta calon anggota DPD.
Kalla mengatakan berdasarkan uji coba, maka setiap pemilih diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 11 menit untuk memilih pasangan capres dan cawapres hingga calon anggota DPD.
"Jadi kalau waktu TPS dibuka berarti enam jam, berarti 360 menit. 360 menit dibagi 11, itu berarti 1 bilik bisa dipakai 32-33 orang kalau betul-betul lancar. Berarti minimum dibutuhkan 1 TPS 10 bilik suara," kata Kalla.
Menurut sang mantan Wapres RI hal ini membuat pemilu di Indonesia harus dilakukan dengan persiapan matang serta perhitungan panjang.
"Ini tentu harus persiapan lebih matang dan waktu menghitungnya saya kira akan sangat panjang tentu. Dan ini pasti sama dengan rapat organisasi," sambung Kalla.
"Semua penting tapi yang terpenting siapa ketuanya, memilih ketua, siapa presidennya. Pasti orang menunggu siapa presidennya," tutupnya.
Baca Juga: Mengenal Istilah Hingga Sejarah Golput di Indonesia, Bagaimana Prediksi Pemilu 2024 Mendatang?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kalla Sebut Pemilu Indonesia Paling Rumit di Dunia"
(*)