"Saiki aku wes sadar (sekarang aku sudah sadar),"
"Terlalu gobl*k mencintaimu (terlalu bodoh mencintaimu),"
"Rungkad, entek-entekan (rungkad, habis-habisan),"
"Kelangan kowe sing paling tak sayang (kehilangan kamu yang paling aku sayang),"
"Bondoku melayang tego tenan (hartaku melayang, tega sekali),"
"Tangis-tangisan,"
"Rungkad, entek-entekan (rungkad, habis-habisan),"
"Tresno tulusku mung dinggo dolanan (cinta tulusku cuma dibuat mainan),"
"Stop mencintaimu gawe aku ngelu (stop mencintaimu membuatku pusing)."
Mendengar lirik lagu ini, ada saja yang lantas berasumsi bahwa nyanyian Sule ini ditujukan untuk Nathalie yang sudah bercerai dengannya.
Namun, tak sedikit pula yang membela Nathalie dan menyebut Sule sudah menyia-nyiakan sang mantan istri hingga kini nelangsa.
"Kan pas di gugat ada mediasi knp ga diomongin dlu, skrg baru deh berasa ya. Emang pas masih ada ya gak keliatan, berasa pas sdh tiada. Sabar ya kang.. buat pelajaran aja.. istri itu buat nemenin seumur hidup jadi hargai lah pendampingmu," ujar @dillarifai.
"Makanya kang Sule klo sekali punya istri itu dipertahanin sekuat tenaga, gak mungkin kalian nikah klo gak krn cinta, jangan sombong mentang2 kaya raya, wanita juga butuh nafkah batin bukan cuman nafkah lahir," tulis @diasynah.
(*)