Laporan Wartawan Grid.ID, Mentari Aprellia
Grid.ID - Orang tuanya kini sedang tersangkut kasus hukum yang tak kunjung usai, nasib anak-anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi pun dipertanyakan.
Apalagi Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi diketahui memiliki empat orang buah hati.
Bahkan anak bungsu Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi masih berusia balita.
Akan tetapi, dari unggahan TikTok putri sulung Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, yaitu Trisha Eungelica Ardhyana, semuanya terjawab.
Ternyata selama ini dara berusia 21 tahun itulah yang mengurus adik-adiknya.
Dilansir dari TribunStyle.com, Sabtu (24/12/2022), Trisha diketahui kuliah jurusan kedokteran di salah satu universitas swasta ternama di Jakarta.
Trisha yang sudah duduk di semester terakhir kini tengah menyusun skripsi.
Ia juga sering terlihat menemani kedua orang tuanya di persidangan.
Meski demikian, ia tetap menjalankan perannya sebagai kakak tertua yang menggantikan peran ayah dan ibunya.
Saking sibuknya merawat adik-adiknya, lewat akun TikTok @troasang, ia sempat mengutarakan niatnya untuk menunda skripsinya hingga masalah keluarganya benar-benar selesai.
"When ngerjain skripsi started to feel like 'apa ambil semester depan aja ya?'," ujarnya.
Di salah satu unggahannya, tampak Trisha yang sedang menemani adik bungsunya, A (1,5) yang sedang makan.
"Harus duduk di sebelahnya kalau lagi makan," tulis Trisha.
Tak cuma itu Trisha juga bercerita harus menjemput adik-adiknya dari sekolah.
"Jemput adik-adik = trial menjadi mama muda," tutur Trisha.
Menggantikan peran Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Trisha juga terlihat menghadiri acara sekolah adik-adiknya di Magelang.
"Weekend-ku jemput macan ganteng dan anak taekwondo cantik," tulis Trisha.
Sekedar informasi anak laki-laki Ferdy Sambo, Tribrata Putra Sambo sedang menempuh pendidikan di SMA Taruna Nusantara Magelang.
Sementara itu, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi hingga saat ini masih menjalani serangkaian sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Bahkan dalam persidangan baru-baru ini, Putri Candrawathi mengakui bahwa pelecehan seksual di Duren Tiga hanyalah skenario Ferdy Sambo.
Hal ini diungkapkan Ahli psikologi forensik dari Asosiasi Psikolog Forensik Indonesia (Apsifor) Reni Kusumowardhani di persidangan pada Rabu (21/12/2022) lalu.
Dalam pengakuannya, Putri Candrawathi menyebut peristiwa kekerasan seksual yang sebenarnya terjadi di Magelang, pada 7 Juli 2022.
"Pada waktu itu, Ibu Putri mengatakan bahwa 'peristiwa (pelecehan seksual) di Duren Tiga itu tidak benar, tapi saya takut pada suami saya, saya dipaksa untuk menandatangani BAP dan saya percaya pada suami saya'. Itu ada tangisan," kata Reni dikutip dari Kompas.com, Sabtu (24/12/2022).
"Namun, respons tangisannya secara fisiologis dan emosional itu intensinya berbeda dengan pada saat menceritakan peristiwa yang ada di Magelang," ujarnya lagi.
Hakim kemudian menanyakan, bagaimana pandangan psikologis tentang tangisan Putri.
Sebab, kedua cerita baik yang bohong maupun yang benar sama-sama disertakan dengan tangisan.
Reni menjawab bahwa tangisan tersebut bisa saja terjadi karena respons Putri Candrawathi yang takut terhadap Ferdy Sambo dan kebohongan yang disembunyikan.
Sedangkan saat berkata jujur, Putri Candrawathi dinilai menangis dengan kemungkinan perasaan trauma mengingat peristiwa perkosaan yang dialami di Magelang.
"Semuanya memang membuat takut bagi ibu Putri. (Tangisan) yang pertama, takut karena sebetulnya tidak seperti (skenario) itu kejadiannya. Sementara (tangisan) yang satunya menyatakan kejadian yang sebenarnya itu (kekerasan seksual) yang di sini (Magelang)," kata Reni.
"Respons tangisan betul ada pada dua-duanya Yang Mulia, hanya saya sampaikan terobservasi berbeda intensitasnya," ujarnya melanjutkan.
(*)