Mereka juga meminta sejumlah uang kembali ke pihak Anjas.
"Pihak wanita minta lagi duit untuk akad,beli ayam kampung sepasang dengan hargo Rp 1,5 juta samo anter anteran Rp 700 ribu samo duit untuk ngurus buku nikah Rp 1,2 juta," jelas sang kakak.
"Duit Rp 5 juta itu untuk ngasih ibunyo sebagai hadiah, bukan termasuk mahar," sambungnya.
H-1, pihak pengantin wanita menagih kekurangan uang ke keluarga Anjas hingga muncullah sikap yang dinilai tak mengenakan bagi pihak pengantin lelaki.
"Pas H-1 pihak wanita mintak duit yang kurang Rp 6,7 juta. Dikasihlah samo wong tuo (orangtua) aku tadi Rp 6 juta kurang Rp 700 ribu," tulis sang kakak.
"Kendak ati wong tuo aku tadi, peganglah dulu duit Rp 6 juta itu, Rp 700 ribu nya nanti dikasih lagi (orang tua saya berharap, peganglah dulu Rp 6 juta itu, Rp 700 ribu menyusul)," terangnya.
"Yang kami saket bikin hati, mempelai wanita membanting pintu sambil ngoceh (ngomel) dak galak kurang duit itu (tak mau kurang uang tersebut," lanjutnya.
Menurut penulusuran tim Sripoku.com, terkuak bahw sebelumnya pengantin wanita berinisial DN sudah pernah gagal menikah sebelumnya.
Tak hanya sekali, menurut para tetangga, DN telah 4 kali gagal menikah.
DN yang tinggal di Desa Belambangan, Kecamatan Buay Runjung, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan kini tengah mengungsi dan tidak ada di rumah.