Para tetangga juga menutup mulut dan mengaku tak tahu menahu kemana DN dan keluarga berada.
"Jadi tanggal 17 itu acara pernikahan sudah dibatalkan dan diganti dengan acara aqiqah keponakan dari calon mempelai wanita," jelas Renzi, sekertaris Desa Blambangan.
"Kami tidak tahu kemana mereka pergi karena tidak melapor mungkin malu setelah acara pernikahan batal," jelas Renzi.
Seperti yang telah diwartakan oleh Grid.ID sebelumnya, kisah serupa juga pernah terjadi di Tiongkok.
Awalnya pasangan ini berkenalan melalui mak comblang dan bukan karena sama-sama menyukai sedari awal.
Saat berkenalan keduanya barulah merasa cocok dan berpikir bahwa perasaan cinta bisa dikembangkan setelah menikah.
Keputusan menikah ini didorong pula oleh kedua keluarga yang merasa bahwa anak mereka telah cukup berumur.
Karena keduanya berasal dari perdesaan dan masyarakat kelas menengah ke bawah, pernikahan keduanya pun digelar sederhana.
Semua persiapan pun telah dilakukan dan tibalah di hari pernikahan keduanya.
Saat pengantin pria menjemput mempelai wanita di rumahnya, hal tak terduga pun terjadi.
Pengantin wanita tak mau masuk ke mobil pria untuk menuju kediaman sang calon suami guna pemberkatan.