Lewat karya ilustrasi miliknya, Diela telah mengharumkan nama bangsa di ranah seni dunia. Pada 2010, ia pun terpilih untuk mengikuti ajang pameran South by Southwest SXSW di Austin, Texas. Tidak berhenti sampai di situ, karyanya juga pernah ditampilkan pada pameran di beberapa negara besar di dunia, seperti Hongkong, Paris, dan Amerika.
Violinist yang berkarakter
Sama seperti Diela, Tara Adia Prawidaninggar juga memiliki darah seni yang kental sejak belia. Sebagai putri dari seorang diva keroncong, Indra Utami Tamsir, Tara sudah memimpikan karier yang serupa dengan sang ibu sejak kecil.
Tak heran, dalam hal pendidikan, Tara memilih untuk bersekolah di sekolah kejuruan musik, serta melanjutkan kuliah di Institut Kesenian Jakarta jurusan Seni Pertunjukan Musik.
Darah musik kental yang diwarisi orangtuanya menjadi penyemangat Tara untuk terus meniti kariernya di industri musik. Tidak hanya menciptakan lagu serta bernyanyi, Tara juga piawai memainkan sejumlah alat musik seperti biola, gitar, dan piano.
Seiring berjalannya waktu, Tara pun mulai mengembangkan minatnya ke dunia seni peran. Pada 2018, Tara sukses membintangi film Indonesia pertamanya sebagai pemeran utama yang berjudul Sara&Fei: Stadhuis Schandaal.
Meski sukses berkarier sebagai publik figur, Tara mengaku, diperlukan kesabaran serta kegigihan dalam menekuni cita-citanya. Oleh sebab itu, baik Tara maupun Diela menyarankan untuk menikmati setiap proses yang terjadi dan sabar menghadapi segala rintangan karena setiap orang memiliki jalannya masing-masing.