Laporan Wartawan Grid.ID, Mentari Aprellia
Grid.ID - Nikita Mirzani sudah resmi bebas dari segala tuntutan akibat kasus pencemaran nama baik Dito Mahendra pada Kamis (29/12/2022) lalu.
Kebebasan ini diperoleh Nikita Mirzani dengan penuh perjuangan.
Ya, Nikita Mirzani sebelumnya memang sempat dipenjara sejak 25 Oktober 2022.
Dilansir dari artikel Grid.ID sebelumnya, Sabtu (31/12/2022), Nikita Mirzani dijebloskan ke Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Serang, Banten.
Ia pun harus melalui serangkaian drama selama memperjuangkan kebebasannya.
Pasalnya, ia harus tetap dipenjara dan berjuang menjalani serangkaian proses sidang meski sedang mengalami kondisi saraf terjepit.
Bahkan ia sampai harus menggunakan penyangga leher saat hadir di persidangan lantaran kondisi lehernya yang sakit.
Ia juga dibuat emosi dengan sosok Dito Mahendra, pelapornya yang justru tak hadir di persidangan.
Namun, setelah berjuang selama dua bulan lamanya, kini Nikita Mirzani bisa menikmati kebebasannya.
Baru-baru ini dalam jumpa persnya di Dion Resto SPARK, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (30/12/2022) bersama Fitri Salhuteru, Nikita Mirzani mengungkapkan pengalamannya selama dua bulan mendekam di penjara.
Ia menyebut bahwa meski di dalam tahanan, ia juga melakukan berbagai kegiatan, seperti salat, ngaji, hingga bergosip.
Artis yang akrab disapa Niki ini pun juga sering mendengarkan curhatan para narapidana lainnya.
"Terus di dalam itu ya ngaji, sholat, ngerajut, gosip, dengerin orang-orang narapidana."
"Kan di situ ada 35 tahanan kalau nggak salah, jadi mereka curhat," kata Nikita Mirzani dikutip dari TribunSeleb, Sabtu (31/12/2022).
Selama di penjara, Nikita Mirzani ditempatkan dalam sel yang berisi 8 narapidana perempuan, dengan segala macam masalahnya.
Niki mengungkapkan dirinya mencoba menjadi pendengar yang baik ketika para narapidana mencurahkan isi hatinya.
"Jadi yang satu punya masalah suaminya selingkuh gara-gara dianya dipenjara, yang satu begini begitu."
"Menjadi pendengar yang baik aja gitu," ucapnya.
"Mereka kan di situ orang-orang kesepian, jadi udah tahu kondisinya."
"Niki sebagai anak baru dan punya banyak waktu ya jadi dengerin aja keluh kesah mereka, ya kalau bisa bantu ya dibantu," sambungnya.
Selain mendengar keluh kesah, janda tiga anak ini juga mendengar respons dan komentar narapidana perempuan ketika tinggal satu sel dengannya.
"Awalnya mereka syok."
"Waktu tidur tiap malem katanya ditontonin."
"Jadi gua tidur, mereka nontonin gua tidur."
"Mereka bilang biasanya liat di TV kan, sekarang lihat aslinya," jelasnya.
(*)