Kondisi sulture lens yang berbeda di setiap mata juga akan menghasilkan bentuk difraksi cahaya yang berbeda-beda.
Bahkan, mata kanan dan kiri bisa melihat pancaran cahaya yang berbeda.
Difraksi ini juga menyebarkan gelombang cahaya warna merah lebih panjang dari warna biru.
Karenanya, pancaran sinarnya sebetulnya terlihat seperti campuran warna pelangi.
Saat melihat bintang melalui teropong ruang angkasa, cahaya pun tampak berwarna-warni seperti pelangi.
Itulah asal-usulnya bintang terlihat seperti memiliki sudut lancip.
(*)