Grid.ID- Yuk belajar bersama lewat kunci jawaban materi kelas 6 SD/MI berikut ini.
Kunci jawaban materi kelas 6 SD/MI ini akan membahas tentang asal usul bintang.
Selain itu, kunci jawaban materi kelas 6 SD/MI ini juga akan mengungkap bentuk sebenarnya bintang.
Benarkah bintang berbentuk segilima dengan sudut lancip?
Mau tahu jawaban? Simak penjelasan berikut ini.
Mengutip Kompas.com, bintang adalah bola gas bercahaya di mana sebagian besar unsur pembentuknya adalah hidrogen dan helium yang disatukan oleh gravitasinya sendiri.
Asal bintang
Setiap bintang terbentuk dalam awan besar gas dan debu.
Seiring waktu, gravitasi menyebabkan awan berkontraksi, membuat gas semakin dekat dan berdekatan.
Semakin banyak gas yang terakumulasi di pusat, itu menjadi lebih padat dan tekanan meningkat.
Ini menyebabkannya memanas dan mulai bersinar.
Gravitasinya terus menarik gas dan debu, semakin meningkatkan massa dan demikian pula tekanan dan suhunya.
Akhirnya, pusatnya mencapai jutaan derajat celcius, cukup panas untuk memadukan inti hidrogen dan menghasilkan energi yang kuat.
Panas yang dihasilkan fusi nuklir menyebabkan gas di pusat bintang mengembang, memberikan tekanan keluar.
Saat keseimbangan hidrostatik tercapai, sebuah bintang terlahir.
Fusi nuklir memberi kekuatan pada bintang sampai suatu saat akhirnya kehabisan bahan bakar dan mati.
Bentuk Bintang Sebenarnya
Kebanyakan orang melukis bintang dengan bentuk segilima runcing? Benarkah bentuknya seperti itu?
Mengutip Bobo.grid.id, bentuk bintang di langit sebenarnya adalah seperti bola.
Ini karena adanya gravitasi dari bintang tersebut.
Lalu bagaimana bisa bentuk bintang yang kita lihat berbentuk segi lima? Berikut ini penjelasannya.
Gambar bintang berbentuk segi lima dengan sudut lancip bermula saat manusia melihat bintang memiliki pancaran sinar lancip.
Coba saja lihat bintang di langit malam, terlihat ada pancaran sinar yang muncul dan membentuk beberapa sudut lancip.
Bukan cuma menggunakan mata telanjang, lewat teleskop, bintang juga dengan bentuk seperti itu.
Momen ini disebut dengan difraksi. Difraksi pada benda langit terjadi karena cahaya sebenarnya adalah sebuah gelombang.
Baca Juga: Persamaan dan Perbedaan antara Ketiga Jenis Simbiosis, Cari Kunci Jawaban Kelas 5 SD Tema 5
Ketika sebuah cahaya dari sumber yang jauh melewati sebuah lubang atau objek, gelombangnya akan terpental atau sedikit berbelok.
Kemudian gelombang ini saling tercampur. Setelah itu, cahaya yang lewat ini akan mengambil bentuk cetakan dari objek yang dilewatinya.
Cahaya difraksi ini bentuknya bisa bermacam-macam, tergantung dari bentuk objek yang dilewatinya.
Hal ini membuat ketika kita melihat bintang, bentuknya seperti mengeluarkan cahaya yang menyebar ke beberapa arah.
Misalnya pada teropong ruang angkasa, terdapat topangan yang berbentuk silang.
Sehingga gambar bintang yang tertangkap melalui teropong ini bentuknya memiliki empat sisi pancaran cahaya.
Proses ini sama seperti ketika kita mengambil foto lampu-lampu yang ada di jalanan.
Bagaimana Cahaya Bintang Terlihat Bersudut Lancip?
Bentuk cahaya bintang yang kita lihat disebabkan karena kita memiliki serabut yang menghubungkan lensa mata atau sulture lens.
Kondisi sulture lens yang berbeda di setiap mata juga akan menghasilkan bentuk difraksi cahaya yang berbeda-beda.
Bahkan, mata kanan dan kiri bisa melihat pancaran cahaya yang berbeda.
Difraksi ini juga menyebarkan gelombang cahaya warna merah lebih panjang dari warna biru.
Karenanya, pancaran sinarnya sebetulnya terlihat seperti campuran warna pelangi.
Saat melihat bintang melalui teropong ruang angkasa, cahaya pun tampak berwarna-warni seperti pelangi.
Itulah asal-usulnya bintang terlihat seperti memiliki sudut lancip.
(*)