Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Sosok Denada sempat menuai simpati saat berjuang mengobati sang anak.
Melansir Tribunnews.com, anak Denada sempat didiagnosa menderita leukemia.
Tiga tahun lamanya Denada berjuang dan menemani sang anak kemoterapi.
Ia bahkan harus bolak-balik Singapura Indonesia demi pengobatan sang anak.
Denada bahkan rela menjual semua aset seperti rumah, hingga barang-barang brandednya demi pengobatan sang buah hati.
Perjuangan Denada pun berbuah manis saat akhirnya Aisha dinyatakan sembuh dari leukemia.
"Aku tu lucu banget, jadi pada saat menjelang ke hari-hari di mana Aisha akan menjalani kemo terakhirnya dia, aku tu biasa-biasa aja," ungkap Denada.
"Aku tahu banyak ibu-ibu lain mereka biasanya ada perayaan aja, aku tu enggak, aku biasa aja, sampai selesai kemo aku cuma diem aja, aku samperin dokternya," sambungnya.
Baca Juga: Aldila Jelita Buka Penggalangan Dana untuk Biaya Rumah Sakit Indra Bekti, Tuai Pro Kontra Netizen
"Aku jalan aja gitu dalam hatiku masih memproses, tunggu dulu ini artinya apa ya. Sorenya pas udah mau pulang, aku ketemu dokter yang lain lagi, 'dokter ini bener-bener terakhir kemo ya', 'yes' dia bilang gitu," tambahnya.
Denada pun mengaku bersujud syukur saat sang anak dinyatakan sembuh. "Aku cuman diem, aku nangis, aku dia peluk aku, bukan nggak percaya, tapi kita udah 3 tahun jalanin itu," ungkap Denada.
"Seminggu tu bisa sampe 2, 3 kali menjalani kemo, segala bentuk kemo, kemo suntik, kemo drip, sama yang disuntikkin dari tulang belakang," lanjutnya.
"Denger itu-tu kayak wah, aku sujud syukur, berterima kasih sama tuhan," pungkasnya.
Dilansir Grid.ID dari akun Instagram @lambegosiip pada Rabu (4/1/2022), Denada mengenang momen dirinya saat mendampingi sang anak pengobatan di Singapura.
Denada menyebut bahwa ia sempat hanya punya uang Rp 200 ribu di rekening.
"Aku sadar di rekeningku cuma ada Rp 200 ribu, kalau gak salah masih ada satu prosedur lagi di rumah sakit," ujar Denada.
Ia juga mengungkap bahwa dirinya sempat down dan tak mungkin memita bantuan ke sana ke sini.
"Aku benar-benar kek gimana lagi ya, aku sangat hopeless," ujar Denada.
"Aku gak mungkin ngerusuhin siapapun. Minta ke sana ke sini," lanjutnya.
(*)