Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID - Penyakit yang diderita Indra Bekti membuatnya terpaksa harus membatalkan banyak pekerjaan selama satu bulan ke depan.
Sebagai manager, Roy menyebutkan bahwa seluruh urusan pekerjaan telah ia urus.
Roy juga telah mengirimkan permintaan maaf kepada pihak-pihak terkait atas pembatalan kerja ini.
"Iya, sementara saya sudah info ke mereka. Saya sudah kirimkan permohonan maaf juga bahwa Bekti tidak bisa mengikuti pekerjaan setidaknya sampai satu bulan ke depan," kata Roy ketika ditemui di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (31/12/2022).
Meski demikian, presenter 45 tahun ini tidak tinggal diam dan membiarkan managernya hanya melakukan hal tersebut.
Menurut Roy, Indra Bekti adalah sosok pekerja keras yang punya dedikasi tinggi terhadap pekerjaannya.
Ketika harus membatalkan semua pekerjaannya, Indra Bekti pun merasa tidak enak kepada kliennya.
Masih dalam keadaan sakit, presenter 45 tahun itu akhirnya berinisiatif untuk meminta maaf kepada kliennya melalui rekaman video.
Ketika menceritakan itu, Roy sendiri sampai geleng-geleng kepala karena takjub dengan perilaku atasannya.
"Di otaknya masih mikirin kerjaan terus. Jadi tanggung jawab buat minta maaf sama pihak-pihak yang harusnya, apa ya bahasanya, kliennya lah. Sebenarnya kan itu tugas saya sebagai manajer, tapi ngerasa nggak klop saja kalau nggak dari dia sendiri (minta maaf)," papar Roy.
"Makanya dia sampai minta tolong dibikinkan video yang dikirim langsung ke klien untuk minta maaf. Saking dedikasinya tinggi ke pekerjaan tuh," pungkasnya.
Baca Juga: Kurang Tidur Hingga Alami Pendarahan Otak, Aldila Jelita Akan Larang Indra Bekti Kerja Malam Lagi
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Indra Bekti ditemukan pingsan di kamar mandi pada Rabu (28/12/2022).
Setelah dilarikan ke IGD RS Abdi Waluyo, Indra Bekti didiagnosa mengalami pendarahan otak akibat pecahnya pembuluh darah di kepala bagian kiri.
Presenter berusia 45 tahun ini kemudian segera menjalani operasi sebanyak dua kali dan mendapatkan perawatan intensif.
(*)