"Sama (dengan mama), satu kantor, satu divisi, satu rekan," kata Tiko.
Tak hanya itu saja, karena kerja keras orang tuanya, dulu Tiko sampai memiliki sopir pribadi dan pembantu sendiri.
"Dulu tuh tahunya orangtua sibuk kerja.
Di rumah ini dihuni sama Tiko dan pembantu.
Papa memang ada sopir dari kantor juga," imbuh Tiko.
Tiko mengaku masih ingat betul dengan puluhan tahun silam saat masih hidup berjaya dengan kedua orang tua yang harmonis.
Akan tetapi hal tersebut berubah sejak 2011 silam setelah erman Moedji Susanto sang ayah, berpisah dengan Ibu Eny.
Usai berpisah dari ibunda Tiko, sang papa pun konon pulang kampung ke Madiun.
Sehingga hal tersebutlah yang menjadi pemicu Ibu Eny mengalami depresi hingga bertingkah bak orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Sementara itu, seingat Tiko sang ayah berusia 80-an saat bercerai dengan ibunda ketika dirinya masih kecil.