Kendati tak bisa sewaktu-waktu bertemu, Tiko mengaku masih bisa menemani sang mama saat berada di ruang visit.
"Kalau di ruang visit harus didampingi terus nggak boleh ditinggal, makanya aku sampai nginep berapa hari di sana.
Sampai akhirnya mamah sudah dapat rekomendasi dari dokter spesialis coba diobservasi dulu," ungkap Tiko.
Pria 23 tahun itu pun mengatakan diagnosa dokter bahwa sang mama sulit untuk sembuh.
"Tapi dokter bilang kemungkinan mama sembuh itu kecil banget.
Malah ya paling nggak bisa sembuh. Karena penangannya udah lama 12 tahun berjalan itu sarafnya udah susah, apalagi udah umur juga.
Usianya udah hampir 60, mama kalau nggak salah kelahiran 63," papar Tiko.
Selain itu, ia juga mengungkap kemungkinan lain yang disampaikan dari pihak rumah sakit.
"Opsi yang dikasih itu, mama terus dirawat di sini dilepas. Aku kan nggak tega begitu, jadi aku nggak pilih opsi itu.
Opsi kedua dari dokter itu, setelah observasi di ruang jiwa, bagaimana hasilnya nanti dikasih, setelahnya rawat jalan, dijemput ke rumah tapi dengan obat dari dokter dosisnya, harus nggak boleh telah sehari pun katanya," papar Tiko.
Ia pun mengaku lebih memilih opsi yang kedua daripada yang pertama.
Kendati begitu, untuk membawa ibunya pulang, Tiko ingin agar rumahnya sudah bersih dan siap untuk ditinggali lagi.
"Paling cepat bisa 3 hari, paling lama sampai kondisi mama benar-benar membaik. Rencanaku, mama dibawa pulang kalau kondisi rumah sudah bersih ya," ucap Tiko.
(*)