AJ mengatakan, awalnya sang anak enggan menceritakan kejadian yang membuat matanya terluka.
"Saya bujuk akhirnya dia cerita."
"Jadi pada saat main, lato-latonya pecah terus serpihannya tertancap di matanya,” ujar AJ.
Usai mengetahui penyebab mata anaknya terluka, AJ beserta anggota keluarga lainnya segera membawa AN ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis.
"Awal kejadian itu kami bawa dulu ke Kimia Farma kemudian mendapatkan rujukan ke RSUD Soedarso."
"Setelah dirawat ternyata harus di operasi dan berjalan lancar," ucap AJ.
Kondisi pasca operasi AJ menjelaskan, kondisi anaknya kini mulai membaik usai menjalani operasi.
Mata AN pun masih bisa melihat meski pandangannya masih sedikit buram.
"Sekarang sih sudah mulai membaik, kami juga dikasih obat tetes yang harus rutin diberikan, cuma pandangan (AN) masih kabur dan matanya merah," jelasnya.
Baca Juga: Rumah Tiko Turut Dimeriahkan Anak-anak yang Bermain Lato-lato
Plt Kepala Sekolah SDN 07 Sungai Raya, Sulistini menekankan, kejadian yang menimpa AN bukan terjadi di sekolah, melainkan di lingkungan rumahnya saat periode libur sekolah.
Hal ini dia tekankan sebab informasi yang beredar di media sosial menyebut mata AN terluka saat bermain lato-lato di lingkungan sekolah.
“Yang beredar di media sosial itu sebenarnya bukan terjadi di sekolah."
"Waktu itu (saya) hanya mengimbau saja kepada guru-guru untuk melarang anak murid membawa lato-lato ke sekolah dan kejadiannya bukan di sekolah,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Nyaris Buta Karena Lato Lato, Anak di Kabupaten Kubu Raya Dilarikan ke RS
(*)