Grid.ID - Bahaya main lato-lato jika tak didampingi oleh orang dewasa sangat fatal jadinya.
Akhir-akhir ini anak-anak di berbagai penjuru daerah tengah demam mainan viral yang disebut lato-lato.
Permainan ini terbilang cukup sederhana dan mengasyikan bagi anak-anak.
Namun, di tengah hebohnya fenomena ini, lato-lato ternyata bisa mendatangkan bahaya bagi anak-anak di bawah umur.
Hal inilah yang terjadi pada seorang anak anak berusia 8 tahun di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Ia nyaris buta akibat bermain lato-lato tanpa pengawasan orang tua.
Hal ini terjadi saat asyik bermain, lato-lato miliknya pecah dan menancap di bola matanya.
Ia pun dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi.
Kronologi Kejadian
Awalnya, anak berinisial AN itu pulang ke rumah dengan mata merah selepas bermain lato-lato di rumah temannya.
"Waktu itu AN lagi main lato-lato di rumah temannya, terus setelah pulang saya lihat matanya sudah merah," kata ayah korban, AJ, kepada TribunPontianak.com, Sabtu (7/1/2023), dikutip Kompas.com pada Minggu (8/1/2023).
AJ mengatakan, awalnya sang anak enggan menceritakan kejadian yang membuat matanya terluka.
"Saya bujuk akhirnya dia cerita."
"Jadi pada saat main, lato-latonya pecah terus serpihannya tertancap di matanya,” ujar AJ.
Usai mengetahui penyebab mata anaknya terluka, AJ beserta anggota keluarga lainnya segera membawa AN ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis.
"Awal kejadian itu kami bawa dulu ke Kimia Farma kemudian mendapatkan rujukan ke RSUD Soedarso."
"Setelah dirawat ternyata harus di operasi dan berjalan lancar," ucap AJ.
Kondisi pasca operasi AJ menjelaskan, kondisi anaknya kini mulai membaik usai menjalani operasi.
Mata AN pun masih bisa melihat meski pandangannya masih sedikit buram.
"Sekarang sih sudah mulai membaik, kami juga dikasih obat tetes yang harus rutin diberikan, cuma pandangan (AN) masih kabur dan matanya merah," jelasnya.
Baca Juga: Rumah Tiko Turut Dimeriahkan Anak-anak yang Bermain Lato-lato
Plt Kepala Sekolah SDN 07 Sungai Raya, Sulistini menekankan, kejadian yang menimpa AN bukan terjadi di sekolah, melainkan di lingkungan rumahnya saat periode libur sekolah.
Hal ini dia tekankan sebab informasi yang beredar di media sosial menyebut mata AN terluka saat bermain lato-lato di lingkungan sekolah.
“Yang beredar di media sosial itu sebenarnya bukan terjadi di sekolah."
"Waktu itu (saya) hanya mengimbau saja kepada guru-guru untuk melarang anak murid membawa lato-lato ke sekolah dan kejadiannya bukan di sekolah,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Nyaris Buta Karena Lato Lato, Anak di Kabupaten Kubu Raya Dilarikan ke RS
(*)