Grid.ID - Berhati malaikat, Tiko ngaku tak peduli dianggap anak adopsi dari bu Eny.
Tak peduli dianggap anak adopsi, Tiko mengaku akan tetap sayangi dan rawat bu Eny.
Tiko pun mengungkapkan alasannya mengapa memilih terus menyayangi dan merawat Bu Eny.
Seperti diketahui, seiring viralnya nama Tiko, kini fakta-fakta baru mulai terungkap.
Mulai dari sosok ayah Tiko, profesi Bu Eny hingga kehidupan ibu dan ayah Tiko di masa lalu.
Semua itu terungkap saat anak Herman Moedji (ayah Tiko) memberikan klarifikasi lewat Youtube Pratiwi Noviyanthi.
Mengejutkannya anak Herman Moedji itu menyebut Tiko bukan anak kandung dari ayahnya dan bu Eny.
"Intinya si Tiko ini bukan anak kandung dari Pak Herman sama Ibu Eny. Dia ini anak yang diasuh dari kecil akibat kecelakaan dari keluarga temannya eyang. Sampai sekarang kita enggak tahu keluarganya di mana," ujar anak Herman Moedji.
Terkait kabar itu, Tiko mengaku tak ambil pusing.
Tiko mengaku akan tetap menganggap bu Eny dan Herman Moedji sebagai ibu dan ayahnya.
“Tiko tidak mau ambil pusing apa kata orang tentang hubungan Tiko ibu dan Pak Herman, entah saya dipungut lalu diadopsi atau katanya tidak ada hubungan darah sama sekali. Ya itu kan kata mereka,” ungkap Tiko yang dikutip dari akun @insta_julid.
Bahkan, Tiko mengaku akan selalu merawat ibunya sebagaimana ia dirawat penuh kasih sayang sejak kecil.
“Yang pasti Tiko sudah dirawat mulai dari bayi sampai Tiko besar dan artinya Tiko anak mereka dan mereka adalah orang tua Tiko."
"Setau Tiko, Tiko kan tinggal dari kecil sampai besar bersama ibu dan ayah dan tidak ada ungkapan sama sekali dari mereka ‘Tiko kamu bukan anak ibu dan ayah,’ itu tidak pernah sama sekali, malah mereka merawat Tiko dengan kasih sayang,” sambungnya.
Ia masih ingat momen manis saat dirawat, dibelikan baju, dipeluk dan disayangi orang tuanya saat masih kecil.
“Atau kalaupun Tiko bukan anak kandung ibu Eny dan Pak Herman, tapi Tiko tetap sayang ko sama mereka dan menganggap mereka adalah orang tua Tiko."
"Bayangin dari bayi Tiko dirawat, dikasih makan, dibeliin baju, disekolahin dan masih banyak lagi. Apa ada alasan Tiko tidak menganggap mereka orang tua Tiko, logikanya deh,” kata Tiko.
Tiko kini ingin fokus merawat serya membahagiakan dan menjaga ibunya tercinta.
Bahkan, ia tak mau jauh apalagi kehilangan ibudanya yang kini alami depresi.
“Jadi saya tidak fokus dengan kata-kata itu, karena itu bisa membuat Tiko menjadi putus asa ya kan. Sekarang Tiko fokus jaga ibu, ngerawat ibu sebagaimana dulu ibu ngerawat Tiko dari bayi sampe Tiko besar."
"Nah jadi sekarang giliran Tiko yang merawat dan bertanggung jawab pokoknya tiko tidak mau jauh dari ibu apalagi kehilangan ibu,” ujarnya.
Ia pun meminta kepada siapapun untuk tak menyinggung soal hubungan darahnya dengan orang tua.
Ia hanya ingin dukungan agar ibunya lekas sembuh.
"Pesan saya kepada warga atau siapapun yang tahu tiko, tolong jangan singgung tentang hubungan darah, Tiko hanya ingin support dan doa dari warga teman-teman di mana supaya ibu Tiko cepat sembuh,” pungkasnya
Meski sempat dibilang bukan anak kandung, baru-baru ini kerabat bu Eny mengungkap bahwa Tiko adalah anak kandung Herman Moedji dan Bu Eny.
Bahkan, sosok itu mengaku tahu momen kelahiran Tiko di Jakarta.
"Dulu waktu ibu Eny menikah saya juga ikut mengantarkan pada tahun kira-kira tahun 1996 atau 1997," terang Sumaryono dalam kanal Youtube Dendenny.
"Waktu nikah dengan ibu Eny itu, pak Herman ini di jodohkan dengan keponakannya sendiri, dia mintak dicarikan janda yang gak punya anak untuk mendampingi dia," jelasnya.
Sumaryono menjelaskan bahwa Tiko lahir di Jakarta namun saat itu seringnya terjadi banjir akhirnya keluarga ibu Eny pindah ke rumah komplek PLN pada tahun 2004.
"Tiko waktu itu lahir masih di Jakarta di Bantara, waktu itu musim banjir terus mangkanya pindah ke kelender komplek PLN itu posisinya rumah kosong tahun 2004," bebernya.
(*)