Kepada polisi, AD yang duduk di kelas 3 SMA mengaku mencari sendiri situs jual beli organ tubuh melalui mesin pencari asal Rusia.
Menurut daftar tersebut, satu organ dihargai hingga 80 ribu USD atau setara Rp 1,2 miliar.
Ia kemudian mengajak adik kelasnya, MF untuk melakukan pembunuhan.
AD kemudian berkomunikasi menawarkan organ tubuh milik MFS kepada calon pembeli.
"Ini ada organ ginjal, jantung, paru-paru, hati," tutur AD dikutip TribunJakarta.com, Kamis (12/1/2023).
Berbicara dengan bahasa Inggris, sosok calon pembeli organ tersebut sempat menanyakan lokasi AD.
Namun kemudian, ia tak lagi memberikan balasan sehingga AD dan MF merasa panik.
"Lokasinya di mana, terus dia tidak balas," ungkap AD.
Keduanya lantas memutuskan memasukkan jasad korban ke plastik dan membuangnya ke Waduk Nipa-nipa setelah sang calon pembeli tak memberi kabar.
Jalani Pemeriksaan Kejiwaan
AD dan MF menjalani tes psikologi di ruang Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar pada Rabu (11/1/2023) siang.