Find Us On Social Media :

NGERI! Begini Transaksi 2 Remaja di Situs Jual Beli Organ Tubuh Manusia, Tawarkan Ginjal hingga Paru-paru Usai Bunuh Bocah 11 Tahun

By None, Jumat, 13 Januari 2023 | 14:11 WIB

Kolase pelaku (kiri) AD dan MF dan penemuan jasad korban MSF.

Grid.ID - Belakangan ini viral 2 remaja yang tega membunuh bocah 11 tahun gara-gara tergiur tawaran situs jual beli organ tubuh manusia.

Dua remaja asal Makassar ini bahkan tega membunuh bocah 11 tahun tersebut dengan cara sadis.

Kini terungkap bagaimana cara 2 remaja tersebut bertransaksi di situs jual beli organ tubuh manusia yang berujung nihil.

Diketahui kedua pelaku, remaja berinisial AD (17) dan MF (14) telah ditangkap dan ditahan di Polres Makassar.

Menurut kesaksian, korban MFS yang sedang bekerja sebagai juru parkir, dihampiri oleh dua orang pemuda.

Ia pun bersedia ikut saat diajak dengan dalih membantu membersihkan rumah pelaku dan akan dibayar Rp 50 ribu.

Lantaran anaknya tak ada kabar, Ayah MFS lantas melapor ke Polsek Panakkukang yang mengecek CCTV dan menemukan rekaman sosok dua pelaku.

Polisi kemudian mendatangi rumah AD yang kemudia mengaku membunuh korban bersama rekannya, MF.

Rupanya, pelaku membunuh korban dengan cara dicekik dan membenturkan kepalanya ke tembok sebanyak 5 kali.

"Aku cekik, baru kubanting, lalu bawa ke Waduk Nipah," kata AD.

"Kenal, tapi tidak akrab, hanya kebetulan," terangnya saat ditanya hubungan dengan MFS.

Baca Juga: Diiming-imingi Uang Rp 1,2 Miliar dari Situs Jual Beli Organ Tubuh Manusia, 2 Remaja Ini Culik dan Bunuh Bocah 11 Tahun, Warga Geram dan Rusak Rumah Pelaku!

Pelaku Ingin Jual Organ Korban

Kapolres Makassar, Kombes Budhi Haryanto, membeberkan tiga faktor yang mempengaruhi aksi AD dan MF nekat menculik, lalu membunuh MFS.

Faktor pertamanya adalah, aspek sosiologi keluarga dan pergaulan pelaku yang diwarnai hal negatif.

Menurut Budhi, kedua pelaku kerap mengonsumsi konten negatif di internet.

"Tentang jual beli organ tubuh. Dari situ, tersangka terpengaruh. Ingin menjadi kaya," kata Budhi dikutip Tribunnews.com, Selasa (10/1/2023).

"Ingin memiliki harta sehingga munculah niatnya tersangka melakukan penculikan dan pembunuhan."

"Rencananya, organ dari anak yang dibunuh ini akan dijual oleh pelaku."

Faktor kedua adalah aspek psikologis yang muncul akibat pelaku sering dimarahi kedua orangtuanya terkait uang.

Akibatnya, pelaku nekat mencari jalan pintas demi bisa membuktikan pencapaian pada kedua orangtuanya.

Ketiga adalah faktor yuridis di mana pelaku dan korban masih berusia di bawah umur.

Transaksi Pelaku di Situs Online

Baca Juga: Tergiur Situs Jual Beli Organ Tubuh Manusia dengan Nilai Fantastis, 2 Remaja Ini Nekat Culik dan Bunuh Bocah 11 Tahun, Jasadnya Dibuang ke Waduk

Kepada polisi, AD yang duduk di kelas 3 SMA mengaku mencari sendiri situs jual beli organ tubuh melalui mesin pencari asal Rusia.

Menurut daftar tersebut, satu organ dihargai hingga 80 ribu USD atau setara Rp 1,2 miliar.

Ia kemudian mengajak adik kelasnya, MF untuk melakukan pembunuhan.

AD kemudian berkomunikasi menawarkan organ tubuh milik MFS kepada calon pembeli.

"Ini ada organ ginjal, jantung, paru-paru, hati," tutur AD dikutip TribunJakarta.com, Kamis (12/1/2023).

Berbicara dengan bahasa Inggris, sosok calon pembeli organ tersebut sempat menanyakan lokasi AD.

Namun kemudian, ia tak lagi memberikan balasan sehingga AD dan MF merasa panik.

"Lokasinya di mana, terus dia tidak balas," ungkap AD.

Keduanya lantas memutuskan memasukkan jasad korban ke plastik dan membuangnya ke Waduk Nipa-nipa setelah sang calon pembeli tak memberi kabar.

Jalani Pemeriksaan Kejiwaan

AD dan MF menjalani tes psikologi di ruang Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar pada Rabu (11/1/2023) siang.

Baca Juga: Kisah Pilu Korban Pembunuhan Anak di Makassar, Sejak SD Banting Tulang Jadi Buruh Angkut dan Tukang Parkir Demi Bantu Ekonomi Keluarga

Kasi Humas Polrestabes Makassar Kompol Lando KS menuturkan hasil pemeriksaan kejiwaan tersebut baru akan keluar setelah beberapa hari.

"Dari tim psikologi, BAP psikologi Polda Sulawesi Selatan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap kedua tersangka didampingi tim P2T P2A," ucap Lando dikutip Tribunnews.com.

"Mungkin untuk hasilnya beberapa hari kemudian ahlinya yang tahu apa hasilnya."

"Untuk saat ini kedua tersangka dalam kondisi sehat fisik maupun kejiwaan kalau dilihat secara kasat mata yah. Tapi kalau untuk hasil pemeriksaan kejiawaan itu ahlinya yang tahu," tandasnya.

Atas perbuatannya, dua pelaku disangkakan dengan pasal pembunuhan berencana yang diketahui memiliki ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara, seumur hidup atau bahkan hukuman mati.

Namun, karena pelaku masih di bawah umur, hukuman biasanya akan dikurangi sampai setengahnya.

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul: Fakta-fakta 2 Remaja Bunuh Anak 11 Tahun demi Jual Organ, Simak Transaksinya dengan Calon Pembeli

(*)