Ada tanda di leher korban, menandakan bahwa ia dicekik sampai meninggal.
Sayangnya, polisi tidak menemukan petunjuk lain untuk menemukan pelakunya.
Saat itu, teknologi tes DNA belum banyak tersedia.
Jejak biologis lain belum cukup akurat sebagai bukti.
Polisi hanya pergu menyegel sampel DNA di tempat penyimpanan.
Hingga pada tahun 2020 atau 15 tahun kemudian, polisi membuka kembali kasus ini.
Mereka memeriksa sampel DNA yang ditemukan pada tubuh Tran Hieu Dinh kala itu dan membandingkannya dengan data populasi.
Akhirnya polisi mengidentifikasi bahwa sampel DNA tersebut adalah milik Quach Trung Cu.
Kebetulan, orang ini juga pernah tinggal di dekat rumah Tran Hieu Dinh.
Lima belas tahun lalu, Quach Trung Cu juga tinggal di Sichuan tetapi setelah menceraikan istrinya, ia pindah ke Guangdong.
Orang-orang di sekitar menilai Quach Trung Cu sebagai pribadi yang lembut, pendiam, dan tertutup.