Grid.ID- Pengakuan Putri Candrawathi menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat menuai keraguan.
Keraguan itu datang dari Psikolog Forensik, Reza Indragiri Amriel.
Reza mengaku curiga setelah membandingkan korban-korban pelecehan seksual lain dengan Putri Candrawathi.
Menurutnya perkataan dan tindakan Putri yang mengaku mendapat pelecehan seksual, jauh berbeda dari profil korban pelecehan seksual yang lain.
"Kalau kita bandingkan antara perkataan dan tindakan Putri Candrawathi kita akan mendapat kenyataan betapa Putri ini sungguh berbeda dengan profil korban kejahatan seksual lainnya, spesifik pemerkosaan," kata Reza dalam tayangan Kompas TV, Jumat (13/1/2023).
Ia menjelaskan berdasarkan riset, tahap demi tahap dari korban pemerkosaan dimulai dari mengatasi ketakutan-ketakutannya.
Profil korban yang memang mengalami pelecehan seksual adalah takut dengan pelakunya, dan orang sekitar yang mungkin akan memberikan stigma kepada dirinya selaku korban.
"Tapi apa yang terjadi pada Putri, sesaat lalu ia mengaku diperkosa, tapi tidak butuh hitungan pekan, hari, minggu, jam, dalam hitungan menit dia melakukan tanda petik mitigasi dengan cara meminta Yosua datang ke ruangannya berbincang empat mata selama 15 menit," kata Reza.
Bahkan yang membuat heran Reza, ketika Putri mengundang Brigadir J datang ke kamarnya dan berbincang selama 15 menit secara empat mata.
Hal yang dibicarakan justru bukan soal ketakutannya maupun peristiwa yang baru dialami tapi Putri malah membicarakan masa depan Brigadir J yang notabene ia sebut sebagai pemerkosanya.
"Perilaku semacam ini sungguh-sungguh bukan profil korban pemerkosaan," ujar dia.