"Habis itu saya kembali ke kamar, saya ambil handphone, kemudian dia dorong lagi saya ke tembok," sambung Venna.
Didorong Ferry Irawan, Venna kemudian menatap mata Ferry dan mengingatkan bahwa Ferry juga memiliki ibu dan adik perempuan.
"Di situ saya tatap matanya, saya bilang 'Inget Fer kamu punya ibu perempuan, kamu punya adik perempuan,' di situ lah dia seperti tersadar, pupil matanya berubah," tutur Venna.
"Di situ lah saya ada kesempatan ambil handphone, kemudian saya asal mencet dan yang kepencet video call dan mas Didi, Ketua DPD Perindo yang bisa melihat darah saya, karena dia satu-satunya orang yang ngangkat," imbuhnya.
Melihat Venna berhasil menghubungi orang melalui video call, Ferry berhenti melakukan tindakannya dan itu yang membuat Venna merasa diselamatkan.
"Dan itulah Ferry berhenti enggak menyerang saya lagi, karena kalau dia nyerang, terbukti ya, live kan itu video, di situ saya merasa selamat," ucap Venna.
Venna mengaku kecewa pada Ferry Irawan karena setelah melakukan hal tersebut padanya dan tak ada terlihat niat untuk memberikan pertolongan, Ferry juga menyangkal semua itu hasil tindakannya.
"Yang bikin saya kecewa adalah, begitu petugas hotel datang, ditanya 'kenapa ini pak Ferry?' dan mas Ferry bilang 'bukan saya pelakunya,' dari situ saya kecewa," kata Venna.
Tidak hanya sekali, Ferry kembali menyangkal ketika polisi datang ke hotel.
"Dan saya inget bener waktu itu polisi datang, ditanya kembali 'pak Ferry ada apa ini?' dia masih bilang 'bukan saya pelakunya, saya tidak tahu apa-apa,'" ujar Venna Melinda.
"Sebagai perempuan, anggap lah suami khilaf, kalau dia sayang sama istrinya, dia melihat istrinya berdarah-darah, dia tidak akan menghalang-halangi panggil ambulans," imbuh Venna.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Cerita Momen Melarikan Diri dari Ferry Irawan, Venna Melinda: Pupil Matanya Berubah
(*)