Apalagi, lanjut Puan, dirinya juga tetap harus bertugas terjun ke masyarakat secara langsung.
"Karena memang selalu ditugaskan turun ke bawah untuk kerja yang benar, yang kuat, yang sabar, yang tabah dalam menghadapi semua tantangan ke depannya, itu saya jalanin."
"Jadi ya nggak ada (privilege), nggak ada itu (seperti anggapan) soal karpet merah."
"Jadi bukan karena anaknya lalu saya dipilih, (tapi saya dipilih) karena saya juga seorang kader yang memang kemudian dipilih karena punya kompetensi dan kapabilitas."
"Saya seorang kader yang kebetulan anaknya Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri," ujar Puan.
Ditanyai soal orang pilihan Megawati untuk menjadi capres PDIP, Puan meminta publik untuk sabar menunggu pengumuman.
Puan mengaku tak tahu siapa pilihan Megawati.
Baca Juga: Pakai Anting Hidung, Megawati Soekarnoputri Hadiri Resepsi Pernikahan Kaesang dan Erina Gudono
"Saya meyakini bahwa (siapa yang) nantinya akan disebutkan oleh Ibu Mega pastinya itu yang terbaik buat nusa dan bangsa dan buat PDIP Perjuangan, tapi kan belum (diumumkan) kemarin."
"Tunggu dulu, sabar dulu."
"Saya juga nggak tahu apa yang nantinya akan diputuskan oleh Ibu Mega. Kan kemarin disampaikan bahwa 1 Juni akan diadakan lagi pertemuan PDIP. Apakah nanti tanggal 1 Juni (diumumkan)? saya juga tidak tahu."
"Jadi nggak semua hal itu saya tahu dan Ibu Mega itu betul-betul sangat menggunakan rasionalitas dalam memilih kader-kader terbaiknya untuk menjadi pemimpin."
"Bukan hanya pemimpin nasional, tapi juga pemimpin di daerah dan di pemimpin di tempat-tempat lainnya," terang Puan.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ditanya soal Privilege Jadi Anak Megawati, Puan: Sebagai Ketua Umum PDIP, Ibu Berbeda Sekali
(*)