Laporan Wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Denada akhirnya bisa sedikit bernapas lega usai putrinya Aisya dinyatakan sembuh total dari Leukimia.
Sebagaimana diketahui bahwa Denada dan Aisya telah berjuang selama lebih dari 2 tahun untuk menjalani pengobatan di Singapura.
Kabar kesembuhan Aisya tentu amat sangat dinantikan oleh Denada.
Namun, detik-detik jelang kemoterapi terakhir Aisya, Denada mengaku tak memiiki feeling apapun.
Ia dan Aisya datang ke rumahs akit seperti biasanya tanpa pernah berpikir bahwa itu adalah kemoterapi terakhir putrinya.
Denada bahkan bolak-balik kepada dokter apakah benar putrinya sudah dinyatakan sembuh.
"Waktu dokter bilang Aisya ini kemo terakhir kamu, itu kayak belum masuk di otak aku."
"Aku keluar lagi aku cari dokternya. Tapi ketemunya dokter lain bukan dokter utamanya."
"Tadi dokter Francis bilang kalau ini kemo terakhirnya Aisya, itu bener."
"Iya itu bener," kata Denada meniruan ucapan dokter, dikutip dari YouTube Ngobrol ASIX, Kamis (19/1/2023).
Tak berhenti di situ, usai Aisya melakukan kemoterapi terakhirnya, Denada kembali bertanya kepada dokter yang mengawasi sang putri.
Ia bertanya apakah benar Aisya sudah tidak perlu dikemoterapi kembali.
Baca Juga: Istri Indra Bekti Galang Dana Pengobatan, Netizen Bandingkan Aldila Jelita dengan Denada
"Aku masuk lagi tuh karena kemo terakhirnya Aisya itu yang dari tulang belakang."
"Selang sekian jam aku kayak masih ini bener nggak sih maksudnya itu, jadi aku keluar lagi aku cari dokter."
"Terus aku tanya lagi ini beneran, habis ini anak aku nggak akan kemo lagi."
"Dokter ngelihat aku dan bilang iya anak kamu ini hari terkakhir kemonya dan dia nggak akan kemo lagi," terang Denada.
Air mata Denada pun pecah.
Ia langsung menangis bahagia di pelukan dokter karena akhirnya dapat mendengar kalimat tersebut setelah 2 tahun penantian.
"Di situ aku nangis dipeluk sama dokter itu dan dia bilang kamu baru sadar."
"Tentunya itu adalah kalimat yang aku tunggu-tunggu selama dua tahun lebih dan akhirnya aku denger itu," imbuh Denada.
Tak ada kata lain yang diucapkan Denada selain berterima kasih kepada para medis dan tentunya Tuhan semesta alam.
Baginya, takdir yang sudah dikehendaki Tuhan untuk kehidupannya memang tak bisa ditebak.
"Ini kalau bukan karena Allah yang kasihan ya sama kita, kalau bukan karena pertolongan Allah nih, secara logika manusia aku nggak tahu aku bisa ngejalanin itu.".
"Keadaannya seperti ini berarti perjuangan kita ada dua nih perjuangan kita ada yang horizontal dan vertikal."
"Horizontal ya kita ke dokter ya kita coba cari pengobatan yang terbaik semaksimal kita. Yang Vertikalnya kita minta sama Allah yang maha penyembuh," tutup Denada.
Baca Juga: Penuh Haru! Denada Rela Tolak Sumbangan Meski Uangnya Hanya Tersisa Rp 200 Ribu
(*)