Find Us On Social Media :

Tim Labfor Pastikan Darah yang Berceceran di Lokasi KDRT adalah Milik Venna Melinda, Handuk Putih hingga Sobekan Kaos Jadi Bukti

By Citra Widani, Sabtu, 21 Januari 2023 | 13:48 WIB

Hasil uji laboratorium mengungkapkan bahwa darah Venna Melinda mendominasi lokasi TKP.

Laporan Wartawan Grid.ID, Citra Kharisma

Grid.ID - Terungkap sudah milik siapa darah yang berceceran di lokasi KDRT yang dilakukan Ferry Irawan dan Venna Melinda

Kepala Bidang Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim Kombes Sodiq Pratomo menyampaikan bahwa darah yang ditemukan di TKP KDRT benar milik Venna Melinda. 

Diketahui sebelumnya bahwa Venna Melinda sempat memotret wajahnya yang penuh dengan darah usai mendapatkan tindak kekerasan dari Ferry Irawan di sebuah hotel di Kediri, Jawa Timur. 

Setelah di periksa di Laboratorium Forensik, kini telah terbukti bahwa darah tersebut bukan darah Ferry melainkan Venna. 

"Bidlapfor Polda Jatim menerima barang bukti dari Ditreskrimum Polda Jatim."

"Ada lima barang bukti. Dua adalah darah pembanding dari saudari Venna Melinda, kemudian ada tiga barang bukti yang diperiksa," kata Sodiq saat jumpa pers, dikutip dari Tribun Seleb.com, Sabtu (21/1/2023). 

Lima barang bukti yang diberikan oleh Polda Jatim, di antaranya adalah dua sampel darah pembanding dari Venna Melinda, satu sobekan kain dari kaos cokelat, satu handuk putih dan darah yang ditemukan di lantai.

"Kami menerima barang bukti dari Polda Jatim ada 5 sampel."

"2 adalah darah pembanding dari saudara Venna Melinda, ada 3 barang bukti yang diperiksa."

"Satu adalah sobekan kain dari kaos cokelat, handuk putih dan darah yang ditemukan di lantai," lanjut Sodiq.

Demi mengungkapkan kepemilikan darah di lokasi TKP, Tim Labfor pun memeriksa DNA yang melekat di barang bukti yang telah diamankan. 

"Setelah dilakukan pemeriksaan pertama adalah pemeriksaan apakah itu darah manusia atau bukan."

Baca Juga: Firasat Verrell Bramasta Tak Meleset, Venna Melinda Ngaku Nyesel Nikahi Ferry Irawan, Begini Curhatan Pilunya

"Hasil pemeriksaannya seluruhnya merupakan darah manusia," ucap Sodiq.

"Untuk memastikan apakah itu betul darahnya saudari Venna Melinda, maka dilakukan pemeriksaan DNA dan hasilnya ketiga barang bukti itu identik atau match dengan darah saudara Venna Melinda."

"Jadi barang buktinya memang darah dari saudari Venna Melinda," ujarSodiq.

Di sisi lain, Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Dirmanto mengatakan bahwa dalam waktu dekat Ferry Irawan dan Venna Melinda akan dipertemukan. 

Hal ini merupakan permintaan dari kuasa hukum Ferry agar korban dan terlapor dapat dipertemukan.

"Penyidik menerima informasi dari pengacara untuk difasilitasi bertemu antara korban dan terlapor." 

"Nah ini insyaAllah nanti minggu depan akan dikabulkan pemeriksaan tambahan antara kedua orang tersebut, baik pelapor Venna Melinda maupun saudara terlapor Ferry Irawan," kata Dirmanto. 

Psikolog Ungkap Kondisi Venna

Citra, psikolog Venna Melinda mengatakan bahwa pasiennya cukup kuat dalam menjalani prosedur penyembuhan. 

Dengan bantuan dari keluarga dan tentunya Tuhan yang Maha Esa, pemulihan Venna disebut bisa menjadi jauh lebih cepat. 

"Kondisinya seperti yang terlihat di tv, seperti orang yang habis trauma."

"Tapi sebenernya orangnya cukup kuat lah, insya Allah ya."

"Orangnya deket Allah, jadi insya Allah kuat sama cobaan-cobaannya," jelas sang psikolog, dikutip dari YouTube Populer Seleb.

Baca Juga: Emma Waroka Bantah Kabar Venna Melinda Rujuk dengan Ferry Irawan, Sebut Sahabatnya Telah Persiapkan Hal Ini

Venna disebut juga masih banyak mengeluhkan soal traumanya yang begitu mendalam. 

"Yang namanya orang abis kena KDRT ya pasti ada trauma-traumanya."

"Umumnya orang yang kena KDRT pasti mengalami trauma yang cukup besar."

"Umumnya orang kena KDRT pasti banyak keluhannya," sambungnya. 

Soal proses penyembuhan, Citra mengatakan bahwa Venna Melinda masih harus mendapatkan pendampingan dari ahli. 

Namun untuk waktunya masih belum bisa diprediksi karena akan melihat perkembangannya terlebih dulu.  

"Proses pemulihannya itu biasanya mendapatkan pendampingan psikologis untuk membantu pemulihannya mereka."

"Itu beda-beda, semua orang nggak sama," tutup sang psikolog. 

 (*)