Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Pembunuhan berantai Bekasi Cianjur, Wowon Cs membuat geger masyarakat.
Melansir Kompas.com, pembunuhan berantai ini telah melibatkan tiga orang sejauh ini.
Mereka adalah Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan Dede Sholehudin.
Salah satu pembunuhan sadis mereka yang jadi sorotan tak hanya yang terjadi di Bekasi.
Pembunuhan dengan alasan membuang sial pasca pembunuhan di Bekasi juga disorot.
Tetangga Solihin, Ujang Zaenal Mustofa (54), disebut ditargetkan menjadi korban selanjutnya.
Rencana pembunuhan Ujang ini diniatkan untuk membuang sial atas aksi pembunuhan tiga orang warga Bekasi yang tidak berjalan lancar.
”Alasannya untuk membuang sial pasca kejadian pembunuhan Bekasi dengan cara membunuh orang yang bermusuhan dengan sang eksekutor,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko.
Teriakan Neng Ayu Susilowati, korban selamat dalam pembunuhan Bekasi dianggap Wowon sebagai kesialan.
Karena teriakan Neng Ayu Susilowati ini, aksi pembunuhan mereka terhambat.
Karena hal ini, Wowon memerintahkan Solihin untuk membunuh orang yang ia benci.
Dilansir Grid.ID dari TribunnewsBogor.com pada Senin (23/1/2023), polisi kini tengah menguak jumlah pasti korban yang tewas di tangan komplotan Wowon cs ini.
Pembunuhan berantai ini diketahui terjadi di tiga lokasi, yakni di Cianjur, Bekasi, dan juga Garut.
Korban di Cianjur sendiri terdapat 5 orang yakni, Noneng, Wiwin, Bayu, Farida, dan Halimah.
Sementara itu, korban di Garut ada satu orang, yaitu Siti.
Sedangkan korban di Bekasi ada 3 orang yakni, Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhammad Riswandi.
Polisi menduga bahwa ada kemungkinan jumlah koran tewas ini akan bertambah dan tak hanya sembilan orang.
Tak menutup kemungkinan bahwa ada korban yang belum terungkap.
"Untuk kami lakukan penyelidikan sebagai data pembanding. Bagi yang punya keluarga yang pernah berhubungan dengan Wowon, Solihin, dan Dede, mungkin bisa berhubungan dengan Polda Metro Jaya," tutur Fadil.
Polisi juga membuka posko pengaduan orang hilang yang kemungkinan dibunuh oleh tiga tersangka.
"Kami buka posko di Cianjur nanti. Kami akan selidiki sampai tuntas. Kami didampingi ahli dan tim psikologi forensik," ujar Hengki.
Sejumlah saksi juga mengungkap bahwa ada beberapa teman mereka yang menghilang dan belum ditemukan.
"Ini terus kami selidiki secara berkesinambungan, karena dari beberapa saksi, ada yang menyatakan 'masih ada teman kami belum jelas di mana'," jelas Hengki.
"Penyelidikan belum selesai, kami akan telusuri korban penipuan dan orang yang lainnya. Apakah memang ada di luar negeri atau di Indonesia," tambahnya.
(*)