Verrell Bramasta juga mengatakan jika setelah Venna Melinda mengalami KDRT, Ferry sempat menguhubunginya.
Sempat dikuasai amarah, Verrell ternyata justru ditenangkan oleh Ivan Fadilla.
"(Aku chat)'Kenapa Mama aku?', dia (Ferry), 'Om boleh telepon?'."
"Papa bilang, 'Enggak apa-apa, coba kamu denger aja dia harus ngomong apa, apa yang harus dia bicarain sama kamu. Sebagai anak tertua, kamu ngomong aja sama dia'."
"Kalau dari sisinya Om Ferry, dia bilang, enggak ada dipukul," tutut Verrell.
Dari pengakuan Ferry kepadanya, apa yang dikatakan sang ayah tiri benar-benar berlawanan dengan pernyataan Venna Melinda.
"Menurut dia, ceritanya, ya the complete opposite of [sangat berbeda] dari apa yang kita denger dari Mama." bebernya.
Verrell mengaku salut dengan kesabaran yang dimiliki Ivan Fadilla, padahal dulunya masalah sang ayah dengan Venna Melinda juga tak kalah berat.
"Saat itu kan antara Papa (Ivan Fadilla) sama Mama (Venna Melinda), saat itu mungkin masalahnya berat banget," seru Verrell Bramasta.
"Cuma yang aku salut dari Papa, seberat-beratnya masalah apa pun keadaannya, aku nggak pernah melihat, diajarkan kalau seorang laki-laki berbuat kasar sama wanita apa pun alasannya,"
"Dari kecil aku nggak pernah lihat Papa main tangan, marah,"