Grid.ID - Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) juga dialami perusahaan teknologi raksasa, Google.
Akhir pekan lalu, Google merumahkan 12.000 karyawan atau setara sekitar 6 persen dari total karyawan perusahaan di seluruh dunia.
Keputusan Google melakukan PHK massal ini mempengaruhi sejumlah karyawan baik level senior maupun yang baru dipromosikan.
Praktik ini lantas memicu rasa penasaran di kalangan karyawan, karena beberapa di antaranya berperan penting dalam divisi terkait.
Topik itu juga menjadi perbincangan di antara karyawan baik melalui platform komunikasi internal maupun pihak ketiga seperti Discord, karena mereka yang dipecat tak bisa lagi mengakses sistem internal perusahaan.
Di antara karyawan yang dipecat Google yaitu mantan manajer teknik Justin Moore.
Melalui akun LinkedIn, Moore curhat bahwa dia kehilangan pekerjaannya di Google, dan baru mengetahui hal tersebut setelah akunnya dinonaktifkan otomatis dari sistem perusahaan pada pukul 3 pagi waktu Amerika Serikat.
Padahal, Moore terbilang senior di perusahaan raksasa mesin pencarian internet itu, karena sudah bekerja selama 16 tahun lebih.
"Ini menunjukkan bahwa pekerjaan bukanlah hidup Anda, dan perusahaan - terutama perusahaan besar seperti Google, menganggap Anda bisa dibuang 100 persen."
"Jalanilah hidupmu, bukan bekerja," kata Moore di LinkedIn.
Karyawan senior lainnya yaitu Jeremy Joslin juga mengungkapkan hal serupa.