Ia bisa berkata demikian lantaran pernah mengalami banyak hal pahit, mulai dari kehilangan suami, harta, karier dll.
"Kehilangan suami biasa, kehilangan harta biasa, kehilangan karier biasa, tapi waktu kehilangan anak itu dunia udah nggak sama lagi," ujar Dewi Yul.
"Semua yang ada di dunia ini hanya titipan. Aku sudah kehilangan banyak sekali, Allah cabut banyak kenikmatan-kenikmatan namun ternyata Allah gantikan," ujarnya.
Meski pernah hancur, Dewi Yull selalu berdoa agar tidak kehilangan keimanan.
"Aku sampai berdoa, ya Allah aku bukan siapa-siapa bukan apa-apa kalau mau cabut, cabutlah apa yang engkau mau karena dunia ini hanya sementara. Tapi tolong jangan cabut imanku."
Ia lantas menceritakan detik-detik mencekam saat kehilangan putrinya bernama Gisca Sahetapy.
Kala itu, Giscka dalam kondisi koma di ruang ICU.
Tak mau lihat anaknya terlalu lama mengalami rasa sakit, Dewi Yull pun mencoba mengikhlaskan putrinya.
Ia bahka mencium kaki putrinya seraya mengucapkan kata-kata haru.
“Yakin aja bahwa suatu saat Tuhan akan kumpulkan aku. Pada saat koma, sebelum dia meninggal, cium kakinya, ibu nggak bakal lagi masuk ke ICU ini, ibu tunggu di luar, ibu doain pokoknya jemput ibu nanti, pimpin ibu nanti kalau ibu nanti pulang,” ujarnya.