Parfum beraroma musk biasanya memberikan kesan wangi yang menyegarkan, hangat, dan juga sensual.
Kata musk berasal dari moschus yang merupakan cairan yang berasal dari rusa jantan yang tidak bertanduk (musk deer) yang dilindungi.
Jenis rusa ini biasa hidup di Asia Tengah dan di Pegunungan Himalaya (Tibet).
Rusa jenis ini dipercaya memiliki kandungan kadar feromon (zat kimia yang mampu merangsang dan memunculkan daya tarik pada jantan maupun betina).
Maka dari itu, parfum aroma musk dianggap bisa mencuri atensi lawan jenis. Selain itu karena baunya yang memikat, parfum aroma musk juga bisa meningkatkan rasa percaya diri yang memakainya.
Perburuan terhadap rusa jantan dikhawatirkan dapat menyebabkan kepunahan pada hewan tersebut, maka perburuan dan ekspornya pun sudah tidak diperbolehkan.
Oleh karena itu, The Body Shop berinovasi dengan membuat varian White Musk yang berasal dari modifikasi synthetic musk yang memanfaatkan kandungan ekstrak tumbuhan.
Hal ini menjadikan The Body Shop sebagai pelopor dalam penciptaan cruelty-free musk.
“Kami telah memformulasi ulang wewangian White Musk untuk membuatnya lebih etis dari sebelumnya, sekarang varian Musk kami 100% vegan dan disertifikasi oleh The Vegan Society."
"Bebas dari bahan alergen wewangian seperti lyral dan lilial yang sering ditemukan dalam wewangian."
"Untuk mempertahankan wangi khas White Musk yang ikonik, kami menyeimbangkan kembali seluruh formula wewangian agar dapat mengkompensasi penghilangan bahan allergen tersebut."