Sementara itu, dokter anak Tisnasari Hafsah juga tidak menganjurkan anak bayi kerokan.
"Wah, kulitnya masih terlalu halus ya. Juga otot dan organ-organ lain masih berkembang," ujarnya, terpisah.
Tidak hanya kerokan, ia bahkan tidak menganjurkan anak untuk dipijat dengan ditekan berlebihan.
"Apalagi dikerok, sepertinya hanya akan menyakiti anaknya, ya," tambahnya.
Di sisi lain, Tisnasari tidak menampik kemungkinan anak tidak merasa terganggu saat dikerokin.
Ia menyebut bisa saja orang tua melakukan kerokan kepada anaknya dengan pelan atau tidak ditekan melainkan sekadar usapan.
Namun, ia menegaskan, ini kembali lagi ke keadaan anak bayi tersebut.
"Yang penting anak enggak boleh menderita atau kesakitan. Anak harus nyaman, bahagia, dan confidence," katanya lagi.
Sejauh ini, pihaknya belum menemukan bukti bahwa kerokan dapat menjadi salah satu pengobatan untuk mencegah anak masuk angin.
Solusi masuk angin pada anak
Daripada kerokan, Tisnasari menyarankan agar orang tua memberikan ASI dalam jumlah lebih sering kepada anak yang masuk angin.
Selain itu, orang tua boleh mengusap perut dan punggung anak dengan minyak atau krim yang menghangatkan.
Tapi, ia melarang orang tua memakaikan minyak yang terlalu panas kepada anak. Contoh minyak yang bisa digunakan pada anak adalah minyak kayu putih.
Artikel ini telah tayang di laman Kompas.com dengan judul: Viral, Foto Bayi "Dikerokin", Berbahayakah? Ini Penjelasan Dokter... (*)