"Yang ketiga, tersangka meninggal dunia," kata sang polisi lagi.
Terpantau dari kolom komentar, banyak netizen yang merasa kesal dengan pernyataan polisi tersebut hingga ada yang membandingkannya dengan kasus pembunuhan Brigadir J oleh atasannya, Ferdy Sambo.
"Mau kelalaian alm. atau bkn,,ttp ksalahan si pakpol lah.krn tlh mnghilangkan nyawa org dan hrus jd tersangka...msa jd kebalik.barada e aja jd trsngka dan d hkum brat,wlw bkn dia yg niat bnuh alm.Joshua.ngadi2 nih emng negri wakanda," ujar @vonacitra.
"Apa kata elo aja dah pak, biarkan hukum alam yg bekerja dengan campur tangan ALLAH langsung," tulis @indah_ibah.
Sebagai informasi, Hasya diduga menjadi korban tabrak lari oleh pensiunan perwira polisi pada 6 Oktober 2022 lalu, ketika berkendara di kawasan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Dilansir dari Tribunnews.com, Selasa (31/1/2023), kala itu Hasya dalam perjalanan pulang menuju indekos bersama teman-temannya usai menghadiri acara kampus.
Di perjalanan, teman Hasya mengatakan korban berhenti mendadak lantaran kaget ada kendaraan yang melintas di depannya.
Hasya pun oleng hingga jatuh ke arah kanan.
"Nah itu terus kaya goyang gitu karena rem mendadak, nah terus terjatuh ke kanan kalau nggak salah, atau saat itu dia slip ke kanan," ungkap ayah korban, Adi Syaputra.
Di saat bersamaan, mobil yang dikendarai oleh AKBP (Purn) Eko melintas dan langsung melindas Hasya.
Kendati demikian, pelaku disebut tidak mau membawa Hasya ke rumah sakit.
Akhirnya, Hasya pun sempat terkapar selama 20-30 menit karena teman-temannya sibuk mencari pertolongan.
(*)