Nah, keberadaan hutan bakau akan menyaring karbon dioksida di udara, sehingga udara di pantai menjadi bersih dan sehat.
Apabila tidak ada hutan bakau, kualitas udara yang sebelumnya baik menjadi tidak baik.
Itu akibat tidak ada lagi tanaman yang bisa menyerap karbon dioksida di sekitar pantai.
2. Populasi hewan dan tumbuhan berkurang
Di hutan bakau ada beragam populasi hewan seperti ikan, udang, kepiting, burung, hingga biawak.
Ketika hutan bakau rusak, hewan-hewan dan tumbuhan tidak memiliki habitat dan ekosistem yang dapat ditinggali.
Dampaknya, hewan-hewan berpindah, bahkan mati karena tidak bisa beradaptasi di habitat barunya.
Baca Juga: Kunci Jawaban Materi Kelas 3 SD Tema 1, Tak Sekolah Maupun Kerja, Apa Kegiatan Sehari-hari Ikan?
3. Erosi dan abrasi
Erosi merupakan pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yang melibatkan pengangkatan benda, seperti air mengalir atau ombak lautan.
Sementara itu, abrasi dapat menyebabkan menyempitkan lahan bagi penduduk dan mengganggu kehidupan biota air payau.
Kedua kondisi tersebut bisa merugikan untuk makhluk hidup, seperti hewan dan manusia yang tinggal di sekitar pantai.
Karena hutan bakau berfungsi untuk mencegah dan mengurangi risiko erosi tanah dan abrasi pantai ini, jadi saat hutan bakau rusak, lahan penduduk di sekitar pantai akan menyempit.
Bakan, bisa terjadi kerusakan ketika air laut pasang berlangsung dalam waktu lama.
(*)