Laporan Wartawan Grid.ID, Mentari Aprellia
Grid.ID - Gempa berkekuatan magnitudo 7,8 mengguncang Turki Selatan dan Suriah Utara pada Senin (6/2/2023).
Dalam gempa yang terjadi pukul 4.17 waktu setempat ini, sejumlah bangunan di Turki mengalami kerusakan parah.
Seperti yang terpantau dari akun Twitter @AtherGazali pada Senin (6/2/2023), tampak bangunan-bangunan tembok yang sudah rata dengan tanah.
Kondisi bangunan di sekitar perekam video benar-benar memprihatinkan.
Di tengah kekacauan ini, tampak penduduk yang berjalan di antara reruntuhan puing.
Unggahan ini pun mendapat banyak respon dari netizen internasional.
Ada yang memberikan semangat dan doa dalam bahasa Arab, bahasa Inggris, hingga bahasa Indonesia.
Sementara itu dilansir dari Tribunnews.com, Senin (6/2/2023), pihak berwenang Turki menuturkan ada sekitar 20 gempa susulan yang terjadi.
Gempa susulan yang paling besar tercatat berkekuatan M 6,6.
Kantor berita Turki Anadolu mengatakan gubernur provinsi selatan Şanlıurfa melaporkan 15 orang tewas dan 30 lainnya luka-luka.
Di Malatya, sebuah kota 225km (140 mil) timur laut Gaziantep, gubernur setempat mengatakan sedikitnya 23 orang tewas, dan 420 terluka.
Selain itu, pemerintah mencatat 140 bangunan hancur.
Menghadapi risiko gempa susulan, penduduk pun bergegas untuk mengungsi.
Pihak berwenang pun mengingatkan masyarakat untuk tak mendekati bangunan yang rusak.
Lantaran bangunan yang rusak lebih berisiko ambruk saat terjadi gempa susulan, meski dengan kekuatan kecil.
Masjid-masjid di wilayah setempat kemudian dibuka untuk dijadikan tempat mengungsi sementara bagi masyarakat.
Pasalnya, saat ini Turki sedang menghadapi musim dingin, sehingga suhu di luar rumah mendekati titik beku.
Pemerintah pun bergegas melakukan evakuasi untuk mengeluarkan warga yang terjebak di reruntuhan bangunan.
“Prioritas kami adalah mengeluarkan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan memindahkan mereka ke rumah sakit,” kata Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu.
Turki berada di salah satu zona gempa paling aktif di dunia, dengan daratan yang membentang di atas garis patahan Anatolia di utara negara itu yang menyebabkan gempa besar dan merusak.
(*)